KEMENTERIAN AGAMA Republik Indonesia menjalankan salah satu programnya transformasi digital dengan memberikan bantuan untuk pesan guna mempersiapkan perpustakaan digital (digital library). Terutama pada Ma'had Aly dan Pendidikan Diniyah Formal (PDF).
"Upaya penyiapan perpustakaan digital ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan," kata Plt. Direktur PD-Pontren Waryono Abdul Ghafur dilihat Farah.id pada laman resmi Kemenag, Senin (4/9).
Tahun ini, pihaknya memberikan dana bantuan stimulus kepada 40 pesantren, terutama bagi pengelola Ma’had Aly. Selain itu, para pengelola Ma’had Aly juga mendapatkan penguatan kompetensi terkait jurnal ilmiah berbasis online melalui Open Journal System (OJS).
"Selain menerima bantuan, mereka dilatih agar dapat meningkatkan kompetensinya dalam penyiapan dan pengelolaan digital library," ujarnya.
Dia mengatakan, sebagai satuan pendidikan tinggi berbasis kitab, semestinya selain pembelajaran yang dilakukan mahasantri, tercermin pula dalam pengkajian dan penguasaan kitab-kitab tertentu untuk publikasinya.
"Dengan demikian, maka selaras dan sesuai dengan tujuan Ma’had Aly sebagai pencetak ulama yang tafaqquh fiddin,” terangnya.
Seiring kemajuan teknologi, lanjutnya perpustakaan dalam bentuk fisik gedung yang menghimpun kitab-kitab dan referensi semakin kurang relevan.
Karenanya, transformasi ke perpustakaan digital (e-library) perlu diakselerai. Hal ini misalnya dapat dilakukan dalam bentuk maktabah digital atau penyediaan aplikasi seperti Online Public Access Cataloge (OPAC).
Sementara itu, dia ikut menyinggung terkait kemampuan Ma’had Aly dan Pendidikan Diniyah Formal yang belum merata dalam penyediaan sarana pendukungnya.
"Seperti listrik, jaringan internet dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang Informasi dan Teknologi (IT). Ini harus dicarikan solusinya,” ungkapnya.
KOMENTAR ANDA