POLUSI UDARA yang semakin memburuk di beberapa daerah di Indonesia khususnya Jakarta disebabkan oleh faktor asap kendaraan bermotor maupun polusi dari industri.
Asap rokok juga bisa jadi penyumbang terbesar terjadinya polusi.
Hal ini disampaikan Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara, Agus Dwi Susanto dalam Siaran Sehat di kanal YouTube Kementerian Kesehatan dilansir Farah.id, Selasa (5/9).
Dia menuturkan, aktivitas merokok dikatakan sebagai sumber polutan indoor urutan pertama.
"Rokok itu kalau dibakar, asap yang keluar sama seperti polutan. Bahkan menurut data yang ada, asap rokok itu sumber polutan dalam ruangan terbanyak nomor 1," katanya.
Dijelaskan Agus, sumber polutan terbanyak di luar ruangan memang berasal dari transportasi hingga industri.
"Sementara untuk di dalam ruangan rokoklah jadi penyumbangnya," ujarnya.
Menurut dia, para perokok tidak sadar, saat sedang menghisap rokok, mereka tengah menghirup polutan.
"Itu yang tidak disadari para perokok. Sebenarnya kalau mereka menghirup asap rokok, mereka itu menghirup polutan yang langsung dari mulutnya sendiri," ungkapnya.
Lebih parahnya, ada sebuah data yang cukup menarik dari riset di Afrika Selatan. Asap dari knalpot mengeluarkan karbonmonoksida yang jumlahnya hampir mirip dengan asap rokok.
"Asap knalpot mengeluarkan karbonmonoksida sekitar 60 ppm, kemudian riset di Persahabatan bahwa perokok aktif yang menghirup 2 bungkus sehari yang keluar dari mulut kadar karbonmonoksidanya itu 50 ppm," ungkapnya.
Jadi, Agus menegaskan, mereka yang sampai merokok 2 bungkus per hari, dari mulutnya mengeluarkan CO 50 ppm, yang mana ini tidak jauh berbeda dari asap knalpot motor.
KOMENTAR ANDA