Jangan biarkan ibu baru melahirkan mengalami baby blues syndorme. Keluarga memainkan peran penting untuk mencegah hal itu terjadi/Net
Jangan biarkan ibu baru melahirkan mengalami baby blues syndorme. Keluarga memainkan peran penting untuk mencegah hal itu terjadi/Net
KOMENTAR

PADA beberapa ibu yang baru melahirkan, perubahan hormon terkadang membuatnya mengalami baby blues syndrome. Sindrom ini biasanya muncul dua sampai tiga hari setelah melahirkan dan bisa berlangsung hingga dua minggu.

Gejala baby blues syndrome ini berbeda-beda pada tiap ibu. Tetapi, pada umumnya memunculkan gejala seperti mood swing, mudah menangis dan tersinggung, insomnia, perasaan tidak ada ikatan dengan buat hati, dan rasa kehilangan kebebasan.

Meskipun bisa hilang dengan sendirinya, kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus menerus. Sebab, sindrom ini akan berdampak besar bagi bayi, karena penderitanya sering kali mengalami kesulitan bahkan tidak memiliki kemauan untuk mengurusi bayinya.

Seperti yang terjadi pada ibu muda, yang videonya viral di TikTok. Dalam video yang dibagikan akun @akaross_ tampak seorang ibu muda tengah diamankan oleh petugas keamanan PT KAI lantaran kedapatan membuang bayinya di rel kereta.

Pada video insiden yang diduga terjadi di StasiunPasar Minggu, Jakarta Selatan itu, tampak petugas keamanan menginterogasi ibu muda tersebut, bertanya mengapa aksi ‘menyedihkan’ itu dilakukannya. Sang ibu pun tampak histeris dan berusaha untuk melepaskan diri dari genggaman petugas.

Video yang sama kemudian diunggah pula oleh akun Twitter @zoelfick. Ia menuliskan keterangan, bahwa sang ibu tengah mengalami baby blues syndrome.

Jika demikian, seberapa besar bahaya baby blues syndrome pada kejiwaan ibu baru melahirkan?

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr Tribowo T Ginting, SpKJ(K) menjelaskan, baby blues syndrome yang tidak tertangani sangat berpotensi untuk berkembang menjadi gejala depresi portpartum. Yaitu, suatu keadaan ketika seorang ibu merasakan sedih, bersalah, dan bentuk umum depresi lainnya dalam jangka waktu yang lama setelah melahirkan. Hal ini sering dikarenakan kelahiran bayi itu sendiri.

Pada kasus yang lebih berat, baby blues syndrome ini dapat berkembang menjadi psikosis postpartum, seperti munculnya halusinasi atau marah-marah yang berkelanjutan.

Nah, sepertinya inilah yang tengah dialami ibu muda tersebut. Karenanya, dokter sangat menyarankan keluarga untuk mengambil peran dalam menciptakan suasana yang nyaman bagi ibu yang baru melahirkan.

Berikan ibu istirahat yang cukup dan sempatkan untuk melakukan ‘me time’. Dengan begitu, ibu dapat menghadapi segala perubahan dengan nyaman dan terhindar dari baby blues syndrome ini.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health