Dome anti polusi yang dibangun China ini dilengkapi dengan air purifie/Net
Dome anti polusi yang dibangun China ini dilengkapi dengan air purifie/Net
KOMENTAR

ANAK, menjadi salah satu kelompok paling rentan terhadap polusi udara. Hingga Agustus kemarin saja, tercatat ratusan anak harus menjalani perawatan karena menderita sesak napas hingga pneumonia. Kiranya, edukasi terkait polusi udara penting diberikan pada anak, agar mereka mengerti dan tahu harus berbuat apa saat berada di tengah polusi udara.

China, mengambil tiga cara bijak untuk menginformasikan tentang bahaya polusi udara kepada anak-anak.

1. Maskot indeks polusi udara

Ini adalah salah satu contoh edukasi kreatif terkait indeks polusi udara di Shanghai, China, Tujuannya agar anak mudah mengerti betapa bahayanya polusi udara itu. Maskot itu melambangkan kualitas udara di China. Dari warna hijau yang artinya bagus hingga semakin gelap yang artinya kondisi udara sedang buruk.

2. Instalasi air purifier

Lembaga pendidikan di Beijing turut membantu penanganan polusi dengan mengalokasikan anggaran khusus instalasi air purifier. Mereka juga dibantu sokongan donasi dari para orang tua siswa dan donator. Fengtai, salah satu wilayah yang mendapatkan donasi mengaku telah mendapatkan kucuran dana sebanyak Rp11,1 miliar untuk instalasi sistem air purifier di 17 sekolah dan taman kanak-kanak.

3. Dome anti polusi

China juga membangun dome anti polusi untuk anak-anak sebagai playground atau tempat bermain. Luasnya mencapai 10.000 m3 yang dilengkapi dengan air purifier, sehingga anak-anak terlindungi saat bermain. Untuk sistem air purifiernya sendiri menelan dana hingga Rp2 miliar per tahun.

Cara unik juga dilakukan Thailand. Mereka memberikan edukasi lewat bendera. Meski sekadar bendera berwarna, tapi setidaknya bisa menjadi media edukasi yang bisa menyasar siswa secara langsung. Ini juga sebagai pengingat bagi guru agar lebih aware untuk mengingatkan anak-anak memakai masker saat polusinya tinggi.

Di Inggris, pemerintah setempat menerapkan iuran untuk membeli masker dan menerapkan Park and Stride di sekolah. Keduanya diterapkan di SD Rotherhite di tenggara London.

Kiranya Indonesia bisa menerapkan demikian, sehingga edukasi anak tentang bahaya polusi udara dan kesehatannya pun terjamin.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News