Rekrutmen guru terus dikejar Kemendikbud agar krisis guru pada 2024 tidak terjadi/Net
Rekrutmen guru terus dikejar Kemendikbud agar krisis guru pada 2024 tidak terjadi/Net
KOMENTAR

BERDASARKAN data dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), kualitas pendidikan di Indonesia tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena rendanya sarana fisik, rendahnya kualitas dan kesejahteraan guru, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, dan mahalnya biaya pendidikan.

Dari fakta ini, kondisi pendidikan Indonesia pada tahun depan, 2024, patut dipertanyakan. Sebab, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa pada 2024 Indonesia berpotensi mengalami kekurangan guru sekitar 1,3 juta.

Indonesia darurat guru?

Bisa dikatakan demikian. Sebab, setiap tahunnya ada sekitar 70.000 guru yang masuk masa pensiun.

Namun, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan, untuk mengatasi permasalahan ini, Kemendikbud terus melakukan langkah akseleratif, salah satunya dengan merekrut guru sebanyak 544 ribu orang pada 2021 dan 2022.

Untuk tahun ini, Kemendikbud menargetkan akan ada 600ribu guru yang direkrut, meskipun pemerintah daerah masih mengusulkan sebanyak 300ribu guru.

Langkah lainnya adalah membuat rekrutmen guru secara reguler dan melalui dan melalui Ruang Talenta Guru atau yang lebih dikenal sebagai marketplace guru. Platform digital ini menjadi wadah bagi guru-guru honorer untuk mendapatkan kesempatan diangkat menjadi guru tetap atau PNS.

Fungsi lainnya adalah wadah untuk mengakomodir kebutuhan guru yang terjadi di luar masa rekrutmen atau kebutuhan-kebutuhan khusus. Rekturmen guru nantinya bisa dilakukan kapanpun sesuai kebutuhan setiap sekolah.

Sebenarnya, di Indonesia ini bukan kekurangan guru. Setiap tahun, di masing-masing perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, meluluskan ribuan mahasiswa yang siap terjun menjadi guru professional. Formula dalam menghitung jumlah guru yang dibutuhkan pada suatu sekolah per mata pelajaran, dijadikan acuan distribusi guru.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News