MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pembukaan 34th ACC ASEAN di Jakarta menegaskan ASEAN harus berani mengambil keputusan untuk memajukan negara-negara anggotanya dengan cara bersatu dan tidak mempersoalkan keragaman yang ada.
“Kita harus siap mengambil keputusan tegas dan jangan sampai kita membiarkan perbedaan menghalangi untuk maju,” kata Menlu Retno (4/9).
Dari data yang dihimpun Farah.id, ada empat dokumen inisiatif Indonesia yang dibahas oleh para pemimipin negara ASEAN.
Pertama, Leader’s Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis. Kedua, Leader’s Statement to Develop the ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Ketiga, ASEAN Leader’s Declaration on ASEAN as Epicentrum of Growth. Dan keempat, ASEAN Blue Economy Framework.
Diketahui bahwa Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) mempunyai tugas untuk mengawasi pelaksanaan dan pengembangan dokumen seperti yang telah ditugaskan pemimpin ASEAN.
Sebelum disahkan dalam KTT ASEAN, dokumen harus mendapat persetujuan dari tiga Dewan Komunitas ASEAN yaitu APSC (Dewan Masyarakat Politik Keamanan), AEC (Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN), dan ASCC (Dewan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN).
Menlu Retno menilai bahwa ACC harus bisa merumuskan rekomendasi langkah terbaik untuk diputuskan para pemimpin ASEAN. Rekomendasi itu akan menentukan masa depan ASEAN sebagai institusi maupun komunitas.
“Saat ini, kredibilitas dan relevansi ASEAN sedang dipertaruhkan. ASEAN bisa maju atau tidak, sepenuhnya tergantung kita,” kata Menlu Retno.
KOMENTAR ANDA