Mencintai diri sendiri dengan melakukan hal positif/Pixabay
Mencintai diri sendiri dengan melakukan hal positif/Pixabay
KOMENTAR

DIKHIANATI, siapa pun tak ingin mengalaminya.

Namun dalam kehidupan ini, ada orang-orang yang bermental pengecut, yang tidak berani mengakui kesalahannya atau mencari keuntungan dari keburukan orang lain, sehingga memilih untuk berkhianat.

Rasulullah mengingatkan umatnya untuk menjadi pribadi amanah.

“Tunaikanlah amanat pada yang memberikan amanat kepadamu. Janganlah berlaku khianat pada orang yang mengkhianatimu.” (HR Tirmidzi & Abu Daud)

Jika kita dikhianati, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Qa’idah fii Ash-Shabr menjelaskan bahwa untuk membalas sakit hati tersebut, ada tiga pilihan yang tersedia.

Pertama, menjadi orang yang zalim. Dia membalas kejahatan yang didapatnya dengan kejahatan yang lebih dahsyat dari yang dia rasakan.

Kedua, menjadi orang yang muqtashid. Dia membalas sewajarnya, karena ini menjadi pembelaan diri dari segala fitnah.

Ketiga, menjadi orang yang muhsinun. Dia memaafkan bahkan tidak membalas sama sekali. Ini bukan sikap orang yang kalah melainkan sikap yang terpuji.

Namun sesungguhnya, ada satu pilihan lagi yang bisa dilakukan seorang muslim, yaitu membalas kejahatan dengan kebaikan. Ini adalah ciri orang yang bersabar dan mendapat limpahan pahala dari Allah Swt.

Jika dikhianati, lebih baik kita menjauh. Mari menyibukkan diri dengan mendekatkan diri kepada Allah dan memaksimalkan kapabilitas diri untuk hal-hal positif.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur