Palupi Mutiasih bersama peserta Workshop Literasi Sains di Taman Ismail Marzuki (9/9/23)/FARAH
Palupi Mutiasih bersama peserta Workshop Literasi Sains di Taman Ismail Marzuki (9/9/23)/FARAH
KOMENTAR

LITERASI merupakan kemampuan manusia untuk berdaya. Salah satu contoh literasi adalah dengan karya yang dihasilkan. Ada beragam jenis karya literasi yang bisa dibuat, tidak terkecuali literasi sains.

Dalam Festival Literasi Jakarta 2023, Founder Fun Garden of Literacy Palupi Mutiasih menjadi narasumber dalam workshop litearsi sains yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Sabtu (9/9).

“Untuk menerapkan literasi sains, khususnya untuk anak-anak, kita tidak hanya belajar dari teori tapi harus juga dipraktikkan. Bagaimana agar kita tidak hanya menguasai teori tapi bisa menghasilkan karya. Karena anak-anak lebih suka menghasilkan karya,” papar perempuan pegiat literasi tersebut saat ditemui Farah.id (9/9).

Untuk membuat karya literasi sains, setiap orang bisa mencari satu tema yang mencakup sejumlah subtema yang saling berkaitan untuk pembelajaran sains untuk anak. Hal itu penting agar pemahaman anak tidak terdistraksi. Satu karya untuk satu tema.

Menurut Palupi, jika dalam satu karya ada beberapa tema yang tidak mencakup kesatuan pemahaman alias berbeda tema, akan membuat anak bingung untuk mempelajari yang mana lebih dulu.

Menjelaskan praktik sains kepada anak harus dimulai dari teori, baru setelah itu mempraktikkannya sebagai pembuktian teori.

“Kadang praktik sains tidak berhasil, jadi kita jangan langsung mematahkan semangat anak. Tapi kita harus mengevaluasi dan mencoba lagi, pastikan dengan komposisi yang tepat. Jadi sains itu berbasis percobaan yang eksplorasinya langsung dilakukan oleh anak-anak,” terang Palupi.

Dedikasi diri untuk literasi

Palupi Mutiasih memiliki Impian memiliki taman baca yang menarik untuk anak-anak. Ide itulah yang membawanya mengikuti ajang Abang None Buku 2014. Ia kemudian mengembangkan ide tersebut melalui Fun Garden of Literacy bersama komunitasnya.

Fun Garden of Literacy merupakan hasil risetnya di bidang literasi yang menjadi proyeknya dalam program Mahasiswa Berprestasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tahun 2016. Yaitu tempat membaca dengan suasana taman yang indah. Di taman bac aini tidak hanya ada buku tapi juga aneka permainan tradisional, permainan edukatif, juga aktivitas mendongeng.

Palupi mendedikasikan diri sebagai pegiat literasi dengan aktif mengisi workshop literasi, mendongeng, serta menulis buku. Ia tertarik pada isu literasi terutama yang berhubungan dengan anak-anak.

Fun Garden of Literacy berkembang menjadi komunitas pegiat literasi yang aktif mempromosikan dan mengedukasi masyarakat tentang literasi. Termasuk membuka tempat membaca di sejumlah taman di Ibu Kota seperti Taman Menteng, Monas, Taman Suropati, juga RPTRA, hingga workshop mendongeng dan public speaking.

Reporter: Naila Yuhanis




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E