PENGUKUHAN Geopark Ijen sebagai bagian dari jaringan global geopark dari UNESCO ini bukanlah akhir, melainkan awal dari upaya Banyuwangi untuk bisa membawa potensi daerah ke level dunia.
Hal ini disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai menerima pengukuhan Geopark Ijen resmi masuk dalam jaringan UNESCO Global Geopark (UGG) di Marakes, Maroko, Sabtu (9/9) kemarin.
Dalam keterangan yang diterima Farah.id, Senin (11/9), Geopark Ijen sudah ditetapkan masuk Global Geopark UNESCO sejak 24 Mei 2023 dalam sidang tahunan UNESCO di Paris, Prancis.
"Sudah banyak buktinya, ketika sebuah geopark itu masuk jaringan geopark dunia, maka akan diikuti dengan perhatian internasional dan kenaikan kunjungan orang," ujarnya.
Untuk diketahui, Presiden Global Geopark Network Nicolas Zourous menyerahkan langsung piagam penetapan Geopark Ijen sebagai bagian dari Global Geoparks Network kepada pemerintah Banyuwangi.
UNESCO (The United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) sendiri adalah organisasi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Dirinya berharap, wilayah Banyuwangi bisa turut menggerakkan ekonomi, membuka lapangan kerja, dan tentu menjaga keberlanjutan lingkungan serta budaya lokal.
"Geopark Ijen punya kekayaan alam dan keunikan bentang alam. GeoparkIjen terletak di 2 wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, yakni Kabupaten Banyuwangi dan wilayah Kabupaten Bondowoso," terangnya.
Salah satu karakteristik utama yang diunggulkan, GeoparkIjen adalah keelokan kawasan Gunung Ijen yang mengedepankan tiga komponen pariwisata, yaitu geologi, biologi, dan budaya.
"Di sini erdapat 21 situs geologi yang dikembangkan oleh tim GeoparkIjen. Mulai dari skala lokal hingga skala internasional," pungkasnya.
KOMENTAR ANDA