Ilustrasi musim penghujan/NET
Ilustrasi musim penghujan/NET
KOMENTAR

SEBAGIAN wilayah Indonesia sudah dituruni hujan meski belum memasuki musim penghujan seperti yang diramalkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum lama ini. 

Di prediksi, awal musim hujan secara umum akan terjadi pada bulan November 2023. 

"Tingginya keragaman iklim di Indonesia diperkirakan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari laman resminya, Senin (11/9).

Sementara periode puncak musim hujan sendiri diprediksi umumnya terjadi di Januari dan Februari 2024. 

Dilaman yang sama, Dwi menyebutkan curah hujan kategori rendah (kurang dari 100 mm per bulan) terjadi pada Agustus hingga Oktober. Di mana fenomena El Nino masih berlangsung dan berdampak kepada bergesernya hujan di beberapa wilayah di Indonesia. 

"Berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG, beberapa wilayah akan mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0 - 100 mm/bulan), utamanya pada Agustus - September - Oktober," ujarnya. 

Pihaknya menjelaskan, hujan dengan kategori rendah itu akan terjadi pada wilayah Sumatera bagian tengah hingga selatan, pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan.

Selain itu juga terjadi di sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku dan Papua bagian selatan.

Khusus untuk El Nino, dampaknya untuk musim kemarau yang kuat sudah terjadi sejak bulan Juli dan akan terus berlanjut hingga Oktober mendatang. BMKG juga mengingatkan untuk meningkatkan waspada pada bulan tersebut.

"Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan pada bulan-bulan tersebut. Terlebih lagi, ada banyak wilayah di Indonesia yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan-bulan tersebut," pungkasnya.

Dwi mengimbau kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan terutama di wilayah yang mengalami sifat Musim Hujan atas normal (lebih basah dibanding biasanya).

Wilayah ini, kata dia, diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor.

"Pemerintah Daerah diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini," tutupnya.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News