Presiden Joko Widodo saat meninjau pasokan beras di Bulog Bogor, Senin (11/9)/Net
Presiden Joko Widodo saat meninjau pasokan beras di Bulog Bogor, Senin (11/9)/Net
KOMENTAR

KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras kini berada di kisaran Rp12.000 per kilogram. Peningkatan harga beras di pasar domesti ikut dipengaruhi oleh kenaikan komponen biaya produksi hingga gabah kering.

Untuk mengatasi kenaikan harga dan mengantisipasi dampak El Nino, setiap bulannya pemerintah akan menyalurkan sekitar 210 ribu ton bantuan beras kepada masyarakat. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat meninjau stok beras di Gudang Bulog di Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9).

“Gudang Bulog yang ada di Dramaga ini punya persediaan beras sekitar 2juta ton, dengan rincian 1,6juta ton ada di Gudang dan 400ribu ton masih dalam pengiriman. Biasanya sto kita hanya 1,2juta ton, normal. Jadi, tidak usah khawatir,” kata Presiden kepada media.

Upaya penyediaan beras ini akan berlanjut hingga November 2023 untuk memastikan pemenuhan kebutuhan masyrakat. Karena, saat ini hampir semua negara mengalami kekeringan, termasuk Indonesia.

“Bantuan pangan ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama yang berpendapatan rendah, sehingga pada akhirnya akan berdampak pada terjaganya inflasi,” jelas Arief.

“Hal ini juga kita harapkan bisa menekan laju kenaikan harga beras, terlebih inflasinya sampai Agustus menyentuh angka 7,9 persen dan memang hampir semua negara mengalaminya, termasuk Indonesia meskipun dalam batas masih bisa dikendalikan,” lanjutnya.

Bantuan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)

Bansos beras tahap kedua ini disalurkan kepada 21.353 juta KPM. Bansos akan didistribusikan selama tiga bulan ke depan.

Arief mengatakan, penerima bansos beras akan merujuk pada data dari Kementerian Sosial. Daftar nama penerima dapat diakses melalui situs resmi Kemensos dan aplikasi Cek Bansos.

Apabila ada yang merasa berhak mendapatkan bansos, namun namanya tidak ada dalam daftar penerima manfaat, maka bisa mendaftar melalui aplikasi Cek Bansos. Caranya, masuk ke ‘Daftar Usulan’ lalu klik ‘Tambah Usulan’. Pendaftar dapat mengisi data diri dan memilih jenis bansos yang ingin diterima.

Pendaftar melalui aplikasi ini akan melalui proses verifikasi dan validasi data, sebelum akhirnya menerima bansos beras 10 kilogram. Cara yang sama juga dapat dilakukan untuk mendaftarkan diri sebagai penerima bansos lainnya, seperti program keluarga harapan (PKH).




Menteri PANRB Rini Widyantini: Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Menciptakan Kesetaraan Gender dan Lingkungan Kerja Inklusif di Sektor Pemerintahan

Sebelumnya

Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News