Foto udara sambungan Jalan Tol Sumatera Wilayah Riau-Jambi/NET
Foto udara sambungan Jalan Tol Sumatera Wilayah Riau-Jambi/NET
KOMENTAR

PENGERJAAN proyek jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.986 kilometer (km) terus dikebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol PT Hutama Karya (Persero).

Hal ini terlihat setelah otoritas terkait telah menyelesaikan tahapan JTTS sepanjang 64,5 km dari pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya- Prabumulih Sumatera Selatan (Sumsel). 

" JTTS yang telah beroperasi sepanjang 822 Km, sedangkan 337 Km pada tahap 1 sedang konstruksi, dan ditargetkan selesai paling lambat akhir tahun 2024," kata Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Triono Junoasmono kepada awak media, Selasa (12/9). 

Dia menyebutkan, untuk sisa pengerjaan masih bersisa 1.827 Km dan untuk yang telah beroperasi tanpa tarif sejak 30 Agustus 2023.
 
Keberadaan tol ini selain dapat memacu pertumbuhan ekonomi, juga dapat memangkas waktu kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih. Apabila melewati jalan arteri bisa mencapai 2 jam lebih.

Jalan Tol Indralaya - Prabumulih merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya - Muara Enim dengan total panjang mencapai sekitar 119 Km dan terbagi menjadi 2 Seksi, di mana untuk Seksi 1 Simpang Indralaya - Prabumulih sepanjang 64,5 Km yang saat ini sudah beroperasi dan belum bertarif, dan Seksi 2 Prabumulih - Muara Enim sepanjang 54,5 Km masih dalam tahap perencanaan setelah tahun 2024.

"Jalan Tol Indralaya - Prabumulih telah dipasang timbangan Weight In Motion (WIM)," ujarnya.

Dia berharap, masyarakat atau pengguna TOL dapat mengetahui kendaraan berat yang terindikasi Over Dimension dan Over Load (ODOL) seperti yang sudah diterapkan pada Gerbang Tol Bakauheni di Lampung.

"Saat melakukan pembayaran langsung mengetahui kendaraan Over Load, sehingga mudah-mudahan semua Jalan Tol kita dapat diterapkan teknologi WIM tersebut," ujarnya.




Menteri PANRB Rini Widyantini: Meningkatkan Kepemimpinan Perempuan untuk Menciptakan Kesetaraan Gender dan Lingkungan Kerja Inklusif di Sektor Pemerintahan

Sebelumnya

Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News