Di era digitalisasi seperti sekarang ini broadcasting menjadi sebuah industri penting bagi televisi dan radio.
Oleh karenanya, banyak lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau setara lainnya melirik jurusan broadcasting sebagai jenjang pendidikan lanjutan agar mendapatkan pekerjaan di bidang broadcasting setamat kuliah nantinya.
"Broadcast itu sendiri ialah proses penyebaran informasi kepada masyarakat luas melalui media penyiaran dan bentuknya dapat berupa audio maupun audio visual," kata salah satu dosen Institut Bisnis Nusantara, Heru Sudinta saat mengadakan seminar bertemakan "Peluang karir dan tantangan dunia broadcasting," melalui zoom meeting, belum lama ini.
Dia mengatakan, bagi mahasiswa jurusan broadcasting, mereka akan mempelajari bagaimana teori dan praktik guna menciptakan program yang akan disiarkan pada media massa (radio & televisi).
"Hal pertama yang ditanyakan pada saat wawancara kerja di dalam dunia broadcasting tentunya mengenai alat-alat yang digunakan pada saat peliputan," ujarnya.
Dijelaskan Heru, para perekrut biasanya akan mempertanyakan kesiapan kandidat untuk menjalankan pekerjaan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Hal ini terkait pengetahuan dasar soal broadcating dan kemampuan penggunaan alat di saat bekerja.
"Bagi mereka yang tidak mampu menyebutkan satu persatu alatnya dan tidak mampu mengoperasikannya akan kami coret dengan sesegera mungkin," pungkasnya.
Dia mengingatkan, agar mahasiswa yang nantinya tertarik bekerja di bidang Jurnalistik maupun broadcasting untuk mengasah skill yang telah didapat selama menjadi mahasiswa.
"Baik penggunaan kamera standard broadcast dan kamera semi broadcast. Minimal teknik kamera dikuasai," imbuhnya.
KOMENTAR ANDA