SEBAGAI lulusan S2 Stanford University, Maudy Ayunda dikenal sebagai sosok artis muda yang kritis terhadap dunia pendidikan.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Maudy ditantang untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan melakukan perubahan.
“Yang saya akan lakukan adalah mengubah asesmen (soal tugas/ujian-red) menjadi open-ended questions. Dengan mengubah bentuk asesmen, maka akan berpengaruh kepada cara guru mengajar dan cara anak belajar,” ujar Maudy.
“Tidak ada multiple choices (pilihan ganda),” lanjut istri Jesse Choi itu.
Menurut Maudy, open-ended questions akan mendorong rasa penasaran dan minat anak maupun guru untuk mengeksplorasi lebih jauh topik yang sedang dibahas.
Dengan demikian, guru diharapkan akan membaca lebih banyak dan mengajarkan lebih banyak hal dibandingkan jika anak hanya diminta menghafal dan memilih jawaban.
Anak-anak pun bisa menggali wawasan lebih luas lagi karena ditantang untuk mencari solusi, yang tentunya membutuhkan pengetahuan lebih banyak.
Penelusuran Farah.id menunjukkan bahwa open-ended question alias pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak bisa dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak” atau dijawab dengan satu pilihan benar dari empat pilihan.
Pertanyaan terbuka biasanya diungkapkan sebagai pernyataan yang membutuhkan respons (jawaban) yang lebih panjang. Bisa tentang strategi, langkah-langkah, maupun solusi, yang dipaparkan secara jelas dan kaya analisis.
Wah, jika Maudy Ayunda kelak benar-benar menggantikan posisi Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek RI, kira-kira bagaimana reaksi para siswa di seluruh Tanah Air ya? 
KOMENTAR ANDA