MENTERI Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dikenal sebagai motor moderasi beragama di Tanah Air.
Dari data yang dihimpun Farah.id, demi menjaga keharmonisan dan kesatuan bangsa yang terdiri dari beragam suku dan agama, sejumlah kebijakan Gus Men—panggilan akrabnya, justru seringkali mendapat protes dari sebagian umat muslim. Ambil contoh urusan penggunaan pengeras suara masjid untuk azan yang sempat ramai menjadi perdebatan di tengah masyarakat hingga memicu komentar sejumlah tokoh.
Apa yang dilakukannya selama ini menurut Menag Yaqut tak lain adalah caranya untuk mewujudkan mimpinya tentang Indonesia tercinta.
“Saya memimpikan tata negara Indonesia yang mempunyai ciri kodrat keberagaman, kebhinnekaan, dan pluralitas ini mempersembahkan kemerdekaan untuk seluruh rakyat. Juga rakyat bisa beribadah sesuai keyakinan (masing-masing), sehingga perbedaan di Tanah Air dapat menjadi kompas toleransi bagi dunia,” ujar Menteri Yaqut dalam sebuah acara di Jakarta (11/9).
Terlebih lagi menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Ia berharap pesta demokrasi dapat berjalan tanpa ada saling tuduh dan saling serang.
“Caranya sederhana, yaitu menghindari agama sebagai alat berpolitik. Dengan begitu, saya kira kita akan merayakan pesta demokrasi 2024 dengan damai, tanpa harus mencederai satu sama lain,” tegas Menag Yaqut.
KOMENTAR ANDA