MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyoroti permasalahan krusial seperti polusi udara yang masih memburuk di beberapa kota besar melanda Indonesia.
Pemerintah melakukan upaya pemantauan kualitas udara dan penurunan risiko dampak kesehatan yang timbul dari kualitas udara yang buruk masih dilakukan hingga sekarang.
"Hanya saja masyarakat pada umumnya enggak tahu bahwa ada pengecekan udara secara rutin yang biasanya dilakukan oleh kementerian maupun lembaga lab penguji dan lain-lain," kata Direktur Utama PT Maju Selaras Instrumindo, Sulaiman, dalam keterangannya diterima Farah.id, Kamis(14/9).
Perusahaan ini melayani jasa pengadaan peralatan pengujian kualitas udara ambient, udara emisi dan air.
Permintaan produk sampler udara High Volume Air Sampler (HVAS) terus bertambah imbas dari polusi udara yang tak kunjung membaik.
"Kami dari dulu sudah bermain di bidang ini, sudah menjual peralatan ini," ujarnya.
Seperti diketahui, kualitas udara di Jakarta bahkan pernah menduduki posisi kedua terburuk di dunia pada Jumat 10 Agustus 2023 lalu.
Sejak penggunaan HVAS yang disediakan, pemerintah jadi mengetahui rasio kualitas udara di area yang sudah tercemar. Baik tercema polusi akibat kendaraan ataupun kemarau yang berkepanjangan.
"Ada peningkatan penjualan produk unit kami sekitar 20-30 persen," ungkapnya.
Sulaiman lebih lanjut menerangkan, MSI kerap bekerja sama dengan kementerian dan lembaga yang bersinggungan dengan permasalahan terkait pengadaan peralatan pengujian kualitas udara ambient, udara emisi dan air.
Termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sucofindo, BSPJI serta Upt Dinas Lingkungan hidup daerah di Indonesia.
KOMENTAR ANDA