SESUATU yang sangat pribadi akan tersibak begitu seseorang memasuki lembaga pernikahan. Segala macam rahasia dan juga aib sangat berpotensi diketahui oleh pasangan. Sebab itulah, Islam sangat mengecam siapapun yang membeberkan aib pasangannya.
Dalam perumpamaan yang indah, agama menggambarkan pasangan bagaikan pakaian. Karena pakaian itu berfungsi menutupi aurat, menghalangi orang lain melihat aib atau rahasia kita. Begitulah hendaknya peran seorang pasangan yang menutupi rahasia suami atau istrinya.
Adil Fathi Abdullah dalam buku Ketika Suami Istri Hidup Bermasalah (2005: 37-38) menulis, membuka rahasia istri secara umum merupakan tindakan khianat dan hal itu sangat diharamkan. Nabi Saw telah memperingati orang yang menyebarkan rahasia-rahasia firasy (hubungan suami-istri), dengan sabdanya:
“Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang suami yang melakukan hubungan intim kepada istrinya dan istri kepada suaminya, kemudian suami menceritakan rahasia istrinya (kepada orang lain).”
Sesungguhnya, perbuatan seperti ini tidak bermoral sedikit pun, bahkan merupakan bentuk ucapan yang keji. Allah tidak menyukai orang yang ucapannya kotor sekaligus melarang dari perbuatan keji, munkar dan zina.
Buruk sekali sebutan bagi suami istri yang gemar membuka aib pasangannya, yang mana perbuatan itu digolongkan sebagai pengkhianatan. Dan yang sangat buruk itu tatkala yang dibeberkan adalah aib di ranjang, padahal urusan ranjang sangatlah privasi.
Pergunjingan seru ibu-ibu terkadang menjadi awal. Agar semakin seru, sedikit demi sedikit aib rahasia suami disingkap. Walau hanya sedikit, tetap saja membuka aib dan itu tergolong pengkhianatan. Karena orang pertama yang saharusnya menjaga rahasia suami adalah istri.
Pun dengan suami, yang senang sekali berguyon dan menghangatkan cerita dengan membahas urusan ranjang. Tetapi dasar lidah tak bertulang, yang terjadi malah membeberkan aib istri. Inilah juga digolongkan sebagai pengkhianatan terhadap lembaga suci pernikahan, sebab suami adalah pakaian bagi istrinya.
Adil Fathi Abdullah menjelaskan, Rasulullah Saw pada sebagian hadisnya mengilustrasikan seorang suami yang menuturkan kepada khalayak ramai akan perbuatannya bersama istrinya dan seorang istri menceritakan akan hubungan intimnya bersama suaminya, keduanya bagaikan setan laki-laki yang bertemu dengan setan wanita di sebuah jalan, kemudian dia menggaulinya, sedangkan orang-orang menontonnya.
Tentulah perumpamaan ini sangat buruk, menggambarkan betapa menjijikkan perbuatan membuka aib pasangan. Namun, kenapa hal yang sungguh buruk ini malah sering terjadi?
Agar kejadian buruk ini tidak berulang, cermatilah beberapa solusinya ini:
- Mulailah menghargai dan menghormati pasangan secara utuh
- Berhati-hatilah dalam menjaga lisan, jangan biarkan mulut asal berbicara.
- Lihat sisi positifnya. Jangan pernah menutup atas kelebihan pasangan.
Hiduplah bersama pasangan yang mampu menjaga rahasia kita sebaik mungkin. Tidak ada orang yang suka jika aibnya dibeberkan, karena akan sangat menyakitkan jika yang membongkar adalah pasangan yang dicintai sepenuh hati.
KOMENTAR ANDA