KABAR yang beredar di jagat maya seputar kerugian negara Rp14,2 triliun akibat polusi udara ditanggapi Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria.
“Banyak informasi beredar tentang data risiko kerugian finansial Rp14,2 triliun, bahkan risiko kematian 1.470 warga akibat buruknya kualitas udara. Itu tidak benar, data itu baru asumsi,” tegasnya dikutip Farah.id, pada Jumat (15/9).
Sofyano berharap masyarakat tidak salah kaprah apalagi menjadi cemas terhadap data yang dipublikasikan Centre for Research on Energy and Clean Air. Organisasi tersebut, menurut Sofyano, tidak menjelaskan kajian mereka menggunakan metode dan alat yang seperti apa. Bisa dikatakan data tersebut tidak valid dan kredibilitas organisasi juga dipertanyakan.
“Asap kendaraan terjebak panas hingga sulit terurai. Nanti akan selesai jika turun hujan,” jelasnya tentang polusi udara yang terjadi akibat El Nino.
Hal itu terbukti dengan rekayasa cuaca atau modifikasi cuaca yang dilakukan pemerintah selama beberapa hari terakhir. Jakarta menjadi lebih cerah saat polutan diurai oleh water mist, sebagai hasil rekayasa cuaca.
Tak hanya data tentang kerugian negara, Sofyano juga menyoroti rilis real time IQAir tentang kualitas udara. Masyarakat diharapkan membeli alat yang dijual jika ingin kualitas udara menjadi baik. IQAir adalah produsen air purifier asal Swiss. Tak pelak, informasi yang dirilis perusahaan tersebut bisa jadi bermuatan bisnis.
KOMENTAR ANDA