Wamenkes Dante ingatkan, bahwa semua orang di Indonesia kini punya gen diabetes/Net
Wamenkes Dante ingatkan, bahwa semua orang di Indonesia kini punya gen diabetes/Net
KOMENTAR

DULU, banyak orang percaya bahwa diabetes terjadi karena faktor keturunan. Penurunan tersebut terjadi secara menyilang, dari ayah ke putrinya atau dari ibu ke anak lelakinya. Namun, pernyataan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono kemarin cukup mengejutkan.

Dante mengatakan, semua orang Indonesia memiliki gen diabetes. Artinya, saat ini siapa saja bisa terkena diabetes meskipun tidak diturunkan dari orang tuanya. Penyebabnya beragam, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat hingga faktor keturunan. Atau, saling berkaitan sehingga memicu peningkatan angka diabetes.

Diabetes sendiri adalah mother of disease atau ibu dari semua penyakit. Mengapa demikian? Karena diabetes bisa menjadi penyebab komplikasi penyakit lain, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. Sebut saja komplikasi stroke, kelainan mata, kelainan jantung, gagal ginjal, bahkan sampai amputasi kaki dan masih banyak yang lainnya.

Beruntungnya, gen tersebut bersifat multi genomik, jadi tidak berdiri sendiri menyebabkan penyakit diabetes, tetapi butuh beberapa objek gen lainnya untuk berinteraksi. Semakin lama spider web of genome atau spider genetiknya itu merapat, maka akan memicu tingginya risiko diabetes.

Diprediksi di masa depan akan terjadi peningkatan angka kasus diabetes. Sebagai contoh, anak yang lahir dari orang tua yang memiliki gula darah tinggi, maka ia sangat berisiko terkena diabetes.

Jadi, yang perlu diperhatikan adalah satu di antara delapan orang mengidap diabetes. Tapi, baru sepertiga kasus yang diketahui, sementara dua pertiga lainnya baru diketahui usai menjalani tes.

Mencegah diabetes

Ada tiga cara mudah untuk terhindar dari diabetes, yaitu:

1. Tingkatkan konsumsi sayur dan buah

Sebuah penelitian di Eropa menemukan bahwa setiap penambahan konsumsi sayur dan buah sebanyak 66 gram, dapat menurunkan risiko diabetes sebanyak 25%. Itu karena dalam sayur dan buah terdapat kandungan serat yang tinggi.

2. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL)

Kunci paling mudah untuk membatasi GGL adalah dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman kemasan yang tinggi gula (soda) dan tinggi lemak (gorengan dan makanan beku).

3. Melakukan aktivitas fisik

Selain menyenangkan, olah raga juga memiliki banyak manfaat. Aktif melakukan aktifitas fisik selama 30 menit perhari atau 150 menit per minggu, membuat hormon pengatur gula darah (insulin) menjadi lebih sensitive, sehingga mencegah diabetes.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News