Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menantang santri khususnya peserta Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Kabupaten Rembang untuk praktik mengiklankan produk ekonomi kreatif secara efisien, efektif, dan mampu menarik minat pembeli.
Menparekraf Sandiaga dalam acara Santri Digitalpreneur Indonesia di Ponpes Al-Anwar 2, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (15/9) mengatakan era digital adalah sesuatu keniscayaan yang diharapkan para santri menguasai ilmunya.
Karenanya kehadiran Santri Digitalpreneur Indonesia ini sebagai ruang transfer knowledge kepada para santri untuk lebih mendalami ekosistem ekonomi digital, sehingga para santri tidak hanya mampu berdakwah di platform digital, tapi menjadi wirausaha yang dapat memberikan manfaat yang lebih luas.
"Namun tahu saja tidak cukup, kita harus bertindak. Ingin saja tidak cukup, kita harus bergerak. Untuk itu, saya tantang santri menjual produk kepada khalayak dengan mempromosikan produknya selama 30 detik," kata Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga pun memilih dua produk UMKM yang akan dipromosikkan dan memanggil pemilik dari dua produk tersebut. Yakni produk peci Goni milik Amanu dan produk makanan ringan 'Tela Chips' milik Dian Fajrun Akmal.
Ketika Amanu mempromosikan peci goni miliknya. Ia menjelaskan mengenai produk yang dijual dan keunggulan produknya.
"Kita bergerak di pembuatan peci goni ketika masa COVID-19. Pada saat UMKM banyak yang menyusut, lalu kita melihat ada peluang di limbah yaitu limbah goni yang asalnya tidak bernilai kita buat bisa bernilai jual," kata Amanu.
Menparekraf Sandiaga langsung memberikan respons terhadap Amanu. Menurutnya, Amanu sudah bisa melakukan promosi dengan baik, akan tetapi informasi yang disampaikan belum sepenuhnya diberikan kepada khalayak.
"Tadi presentasinya bagus, nilainya di atas 9. Tapi ada beberapa yang kurang. Mengenai harga. Berapa harganya? Bagaimana cara belinya? Jadi menjual produk itu yang harus diperhatikan adalah what (produk apa yang dijual), where (dimana bisa membeli produknya), how much (berapa harganya), dan superiority (keunggulan produk seperti apa)," kata Menparekraf.
KOMENTAR ANDA