VIRUS Nipah di Kerala, negara bagian di India Selatan, dilaporkan penyakit langka ini telah menyebakan dua orang meninggal dunia. Wabah ini kali keempat menyerang negara bagian tersebut sejak 2018.
"Kita tidak perlu takut, tetapi hadapi situasi ini dengan hati-hati," tulis Ketua Menteri Kerala Pinarayi Vijayan di media sosial, seperti dilihat Farah.id, Senin (18/9).
Daerah penyebarannya, dikatakan Vijayan telah terdeteksi di distrik Kozhikode, yang merupakan di negara bagian tersebut. Dia meminta masyarakat untuk waspada dan mematuhi aturan pemerintah dalam hal ini departemen kesehatan.
Tak hanya itu, pihak berwenang di Kerala juga telah mengambil langkah untuk membendung wabah virus Nipah dengan menutup sekolah dan melakukan tes terhadap ratusan orang untuk mencegah penyebaran.
"Dari jumlah tersebut, 77 orang dianggap berisiko tinggi," kata Menteri Kesehatan negara bagian tersebut, Veena George.
Dia mengimbau agar masyarakat untuk tetap di rumah dan memantau kesehatan mereka secara rutin.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nipah adalah virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia. Tetapi penyakit ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.
Sementara menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), infeksi virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga parah. Gejala sering kali dimulai dengan sakit kepala dan kantuk, tetapi dapat dengan cepat berubah menjadi koma dalam hitungan hari.
Hal ini juga dapat menyebabkan sindrom pernafasan akut, dimana paru-paru tidak dapat memberikan cukup oksigen ke tubuh, dan ensefalitis yang fatal atau suatu peradangan otak. Penyakit ini juga belum memiliki vaksin, dan pengobatan terbatas pada perawatan suportif.
Virus Nipah yang menyebar di Kerala (India) telah menewaskan dua orang.Departemen Kesehatan setempat mengeluarkan peringatan kesehatan di distrik Kozhikode setelah dua kematian tersebut.
India sudah menutup sekolah di beberapa wilayah Kerala serta melakukan tes terhadap 706 orang untuk menghindari penyebaran. Sebelumnya, India juga pernah berkutat dengan wabah Nipah, termasuk apda 2019 dan 2021.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan, Virus Nipah termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae. Penyakit Virus Nipah dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya.
Awalnya, Virus Nipah pertama teridentifikasi di sebuah peternakan babi di Malaysia. Saat itu, beberapa jenis hewan menunjukkan gejala demam, sulit bernapas, dan kejang.
KOMENTAR ANDA