Salah satu jenis pekerjaan aristektur yaitu mendesain/NET
Salah satu jenis pekerjaan aristektur yaitu mendesain/NET
KOMENTAR

ILMUAN dari Universitas Tsinghua di Tiongkok memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mendesain kota. 

Selain dapat membantu pekerjaan manusia, AI juga bisa merencanakan konsep kota yang terangkum dalam gagasan kota 15 menit. Kelebihan lainya, AI juga bisa merencanakan tiga metrik mencakup akses terhadap layanan, ruang hijau, serta tingkat lalu lintas.

"Tak tanggung-tanggung, kota rancangan AI sudah dilengkapi dengan jalan setapak, jalur sepeda, dan bus yang mengantarkan orang ke toko, sekolah, dan pusat layanan dalam hitungan menit," kata Ilmuwan otomasi Yu Zheng, dilihat Farah.id dari Science Alert, Senin (18/9). 

Diakui Zheng, dengan AI, pekerjaan desainnya lebih mudah dan menjadikannya kota yang nyaman yang sehat telah diteliliti mereka karena di mana semua kebutuhan dan layanan dasar dapat dijangkau dalam waktu seperempat jam saja.

Dia bersama tim, terus mengembangkan sistem AI untuk menangani tugas-tugas komputerisasi perencanaan kota, dan menemukan bahwa sistem ini menghasilkan rencana kota yang kinerjanya melebihi rancangan manusia sekitar 50 persen lebih baik.

Dalam melakukannya, Zheng dan tim menugaskan model mereka untuk merancang kawasan perkotaan yang hanya berukuran beberapa kilometer persegi (sekitar 3×3 blok).

Setelah dua hari pelatihan, dan menggunakan beberapa jaringan saraf, sistem AI mencari tata letak jalan dan penggunaan lahan yang ideal, agar sesuai dengan konsep kebijakan dan kebutuhan perencanaan kota dan daerah yang berdurasi 15 menit.

Meskipun model AI yang dibuat oleh Zheng dan timnya memiliki beberapa fitur untuk meningkatkan penggunaannya dalam merencanakan wilayah perkotaan yang lebih besar, merancang keseluruhan kota akan jauh lebih kompleks. 

Namun mengotomatisasi bahkan beberapa langkah dalam proses perencanaan dapat menghemat banyak waktu, model AI menghitung tugas-tugas tertentu dalam hitungan detik yang memerlukan waktu antara 50 hingga 100 menit bagi perencana manusia untuk menyelesaikannya.

Zheng dan timnya membayangkan sistem AI mereka berfungsi sebagai 'asisten' bagi perencana kota, yang dapat menghasilkan desain konsep yang dioptimalkan oleh algoritma, dan ditinjau, disesuaikan, dan dievaluasi oleh pakar manusia berdasarkan masukan dari komunitas. 

Dengan membandingkan alur kerja AI yang dibuat oleh manusia dengan desain yang hanya dibuat oleh manusia, Zheng dan tim berharap proses kolaboratif ini dapat meningkatkan akses terhadap layanan dasar dan taman masing-masing sebesar 12 dan 5 persen.




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News