Penasihat DWP Eny Yaqut (berbaju putih) bermain ular naga bersama anak-anak usia dini/NET
Penasihat DWP Eny Yaqut (berbaju putih) bermain ular naga bersama anak-anak usia dini/NET
KOMENTAR

SALAH satu cara agar anak-anak tidak candu bermain gim maupun media sosial bisa dengan mengenalkan mereka untuk melakukan permainan tradisional yang sudah lama hilang di lingkungan sekolah. 

Terlebih di zaman digitalisasi seperti sekarang ini, gencaran beragam aplikasi pada gadget sangat tidak baik bagi pertumbuhan si anak.

Hal ini disampaikan Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Eny Retno Yaqut saat mengunjungi KB/RA Al Husna di Jalan Gajah Mada, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (18/9) kemarin.  

"Salah satu caranya adalah kita bisa mengajak anak-anak beraktifitas fisik. Ini salah satunya dapat dilakukan melalui banyak permainan tradisional," katanya di lihat Farah.id pada laman resmi Kemenag, Selasa (19/9). 

Menurut rencana, DWP Kemenag bersama Ibu negara Iriana Joko Widodo akan mengajak 100 anak madrasah ikut bermain bersama yang digelar di Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta, hari ini (Selasa, 19/8)

"Nanti di sana ada tujuh permainan yang akan kita mainkan bersama anak-anak, salah satunya MB Junior," ungkap Eny.

MB Junior merupakan jenis permainan papan (boardgame) yang dirancang oleh Pokja Moderasi Beragama Kemenag dan diperuntukkan bagi anak-anak. Melalui permainan ini, anak-anak dikenalkan dengan nilai-nilai Moderasi Beragama.




Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Sebelumnya

Konsultasi Publik “Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S)": Tantangan Menyelaraskan Idealisme dan Keberlanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News