GUNUNG Bromo yang letaknya di Jawa Timur menjadi salah satu gunung wisata yang terkenal dengan jajaran pegunungan di daerah Kaldera Tengger.
Gunung Bromo menawarkan Keindahan pemandangan alam yang luar biasa dari ketinggian, menjadi magnet bagi banyak wisatawan.
Belum lama ini, media dihebohkan dengan berita kebakaran hebat yang terjadi di Kawasan Wisata Gunung Bromo, Jawa Timur, sejak Rabu (6/9). Polisi menyatakan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh penggunaan flare pada sesi foto prewedding.
Akibat kebakaran hutan dan lahan seluas 504 hektar tersebut, obyek wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) ditutup.
Berdasarkan hasil penelusuran Farah.id, kebakaran yang berada di Kkawasan wisata Gunung Bromo lebih tepatnya di area Bukit Teletubis berhasil dipadamkan pada Selasa(12/9). Setelah ditutup selama kurang lebih 10 hari, Kawasan Wisata Bromo resmi Kembali dibuka mulai Selasa (19/9).
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar (BB) TNBTS, Septi Eka Wardhani menyebut, tidak ada layanan pembelian karcis secara langsung. Pembelian karcis hanya dapat dilakukan secara online melalui tautan http://bookingbromo.bromotenggersemeru.org.
“Kecuali sistem booking online sedang bermasalah”, kata Septi melalui keterangan tertulis yang didapat Farah.id, Senin (18/9).
Septi menghimbau kepada seluruh calon wisatawan dan pelaku jasa wisata agar mematuhi seluruh prosedur yang berlaku di dalam Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Adanya peraturan dan larangan yang diberlakukan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Seluruh calon wisatawan maupun pelaku jasa wisata diminta untuk tidak membawa peralatan yang dapat menimbulkan kebakaran hutan. Beberapa di antaranya yaitu petasan, flare, dan kembang api.
“Ini untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan demi kesehatan, keamanan, dan kenyamanan bersama,” ujar Septi.
Dibukanya Kembali Kawasan Wisata Bromo ini berlaku di semua jalur seperti, Pintu Masuk Coban Trisula Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Cemoralawang Kabupaten Probolinggo, dan Senduro Kabupaten Lumajang.
Sedangkan untuk pendakian Gunung Semeru masih ditutup karena tingkat aktivitas gunung api masih level III atau siaga.
Penuiis: Nisrinaa Salsabila
Editor: Ovi Shofianur
KOMENTAR ANDA