PARA ILMUWAN di Korea Selatan mulai menggunakan Artificial Intelligence atau AI untuk mendeteksi kelainan trakea pada manusia.
Perkembangan kecerdasan buatan ini dikenalkan dalam medis oleh Lunit. Sistem AI Telah mengidentifikasi posisi trakea yang tidak tepat pada pasien berusia 80 tahun.
"Identifikasi AI otomatis pada posisi ETT yang tidak tepat pada rontgen dada memungkinkan reposisi lebih awal dan dengan demikian mengurangi komplikasi," kata departemen radiologi di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul Korea, Eui Jin Hwang dilansir dari Imaging Technology News, Selasa (19/9).
Dia menjelaskan, bahwa jarak piksel dalam header data DICOM, AI secara otomatis mengukur jarak absolut antara ujung ETT dan trakea carina (jarak tip-to-carina, TCD) sebesar 4,3 cm.
Diketahui, untuk memungkinkan AI bisa memiliki kemampuan tersebut para ilmuwan menggunakan ribuan foto rontgen dada ratusan pasien. Pasa akhirnya, sistem AI bisa mengidentifikasi posisi trakea dengan akurasi lebih dari 90%.
KOMENTAR ANDA