Masyarakat Korsel di Seoul tengah menikmati jalan sore/NET
Masyarakat Korsel di Seoul tengah menikmati jalan sore/NET
KOMENTAR

JUMLAH populasi kelahiran di Korea Selatan mengalami penurunan di tahun 2022, dibanding angka kelahiran tahun sebelumnya, 2021.

Pemerintah Korsel mencatat terjadi penurunan mencapai 4,4 persen karena terjadi fenomena, anak muda di sana menunda memiliki anak dan menyerah untuk melangsungkan pernikahan.

"Krisis generasi muda ini adalah masalah besar yang tengah dihadapi Korea,” kata Professor and Head of Center for ASEAN-Indian Studies at the Institute of Foreign Affairs and National Security di Seoul, Choe Wongi, dikutip Farah.id dari The Korea Herald, Rabu (20/9).

Dia menjelaskan, tercatat hanya ada 249 ribu bayi yang lahir pada 2022. Selama lima tahun berturut-turut, angka fertilitas di Negera ini tetap berada di bawah satu.

“Akibatnya, Korsel menjadi satu-satunya negara dengan tingkat kesuburan terendah dibandingkan negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) lain,” ujarnya.

Meski begitu, kata dia, tantangan ini justru menghadirkan kesempatan baru bagi pekerja asing untuk datang ke Korea.

"Ada kesempatan besar untuk pertukaran pekerja antara Korea dan ASEAN," ungkapnya.

Dia mencontohkan, banyak universitas di Korea Selatan yang menawarkan program vokasi. Hanya saja, rendahnya angka kelahiran membuat populasi generasi muda Korea tergerus.

Akibatnya, banyak kampus yang kesulitan mendapat mahasiswa baru. Di sinilah, kata Profesor Choe, kesempatan yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk masuk mengikuti program vokasi di Korea Selatan.

Adapun sektor kerja sama yang menjadi prioritas Korea Selatan saat ini antara lain energi terbarukan dan ekonomi digital.

Krisis generasi muda membuat masyarakat Korea bertransformasi menjadi digital society. Semakin banyak teknologi Artificial Intelligence (AI) dimanfaatkan oleh industri manufaktur. Meski begitu, tetap saja, masih banyak sektor yang membutuhkan sentuhan manusia.

 

 

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News