Pengunjung tampak melakukan aktivitas membeli alquran mini atau sebatas melihat buku yang mayoritas Islami tersebut/Farah.id
Pengunjung tampak melakukan aktivitas membeli alquran mini atau sebatas melihat buku yang mayoritas Islami tersebut/Farah.id
KOMENTAR

SUASANA event Islamic Book Fair (IBF) ke-21 di hari kedua begitu ramai dikunjungi siswa maupun santri yang terdiri dari 12 pondok pesantren se-Jawa Barat dan Banten yang memiliki jaringan dengan IBF, Kamis (21/9).

"Pada tahun ini ada empat kategori yang dihadirkan yaitu karya fiksi anak, fiksi dewasa, non fiksi anak dan non fiksi dewasa," kata Ketua Panitia Islamic Book Fair yang ke 21, Abdul Hakim di lokasi. 

Dari pantauan Farah.id di lokasi, terdapat 113 stand terdiri dari buku, pakaian muslim, jasa bimbingan belajar, kecantikan, parfum dan produk herbal.   

Pengunjung tampak melakukan aktivitas membeli Al-Qur'an mini atau sebatas melihat buku yang mayoritas Islami tersebut.

"Di sini, harga yang ditawarkan sangatlah murah," kata salah satu santri yang tak menyebutkan identitasnya kepada Farah.id, Kamis (21/9). 

"Al-Qur'an cuma 35 ribu," sambungnya. 

Hal ini dikarenakan, kegiatan ini didukung Bank Syariah Indonesia atau BSI hingga semua buku harga telah dipotong alias diskon hingga 80 persen. 

"Akhlak bisa didapatkan, prestasi juga bisa dimiliki seseorang.Namun belum memiliki dasar kuat karena tidak menemukan literasi Islam berdasarkan kepada wahyu dan Rasulullah Saw," ujarnya. 

Selain itu dilokasi juga tersedia tenant kuliner. Baik dengan menu nasional, kekinian dan makanan arab bisa dinikmati pengunjung. 

"Harga tiketnya juga murah kok, cuma Rp10 ribu per orang," jelasnya. 

Pada ajang ke-21 ini, menurutnya, tentu berbeda dan spesial. Tahun sebelumnya sempat satu kali absen tidak mengadakan sebuah penghargaan yang ditunggu-tunggu bidang penerbitan yaitu penghargaan IBF award.

Sebagai informasi, Islamic Book Fair ke-21 ini diselenggarakan selama lima hari mulai dari Rabu (20/9) hingga Minggu (24/9) di Istora Senayan, Jakarta.

Selain digelarnya pameran buku terbesar di Asia Tenggara, IBF juga mengadakan beberapa perlombaan untuk anak usia dini hingga remaja.

Untuk kategori anak, penyelenggara menyediakan lomba tari anak dan mewarnai bagi anak usia dini Taman Kanak-kanak se-Indonesia. Sedangkan untuk lomba marawis, peserta yang ikut merupakan siswa pesantren di tingkat SD hingga SMA se-nusantara.

Berbagai perlombaan dan beberapa rangkaian kegiatan telah dilaksanakan. Salah satunya adalah IBF Award. Pemenang Tokoh Perbukuan Islam diberikan kepada Prof Dr KH Hamid Fahmy Zarkasyi.

Sementara itu, rangkaian lainya juga diadakan peluncuran buku Nayla yang mengisahkan seorang anak pejuang kanker dan cerita anak yang terdapat di dalamnya kumpulan pesan kebaikan dalam guru TK di kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.  

 




Menghidupkan Kembali Tradisi dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Sebelumnya

Menteri Agama: Biaya Ibadah Haji Tahun 2025 Akan Lebih Murah Tanpa Mengurangi Kualitas Pelayanan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News