Suasana stan Al Taqwa College pada hari ketiga Islamic Book Fair (23/9)/FARAH
Suasana stan Al Taqwa College pada hari ketiga Islamic Book Fair (23/9)/FARAH
KOMENTAR

AL-TAQWA College Indonesia adalah salah satu institusi pendidikan yang hadir di Islamic Book Fair 2023 dengan stan yang selalu ramai dikunjungi para pengunjung, terutama para santri.

Berdasarkan pantauan Farah.id pada hari pertama hingga hari ketiga, stan Al-Taqwa selalu dipenuhi banyak pengunjung. Di bagian kanan stan, diletakkan sebuah meja yang di sekelilingnya ditemui banyak tulisan kaligrafi Arab.

Seorang laki-laki berpeci putih duduk di sana, ditemani staf pengajar dari Al-Taqwa. Ternyata dia adalah seorang ahli kaligrafi asal China yang menetap di Malaysia bernama Hasan. Pengunjung bisa memesan kaligrafi nama mereka yang langsung ditulis oleh Hasan.

Menjadi satu-satunya yang menghadirkan seni kaligrafi, tak heran bila stan Al-Taqwa College diserbu pengunjung. Para santri memahami bahwa kaligrafi adalah sebuah karya seni yang indah dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Nyatanya memang tidak banyak santri di pondok pesantren yang bisa menguasai seni kaligrafi.

Namun tak hanya soal kaligrafi yang menarik perhatian, Al-Taqwa College sebagai institusi pendidikan Islam juga memiliki keunggulan yang membuat decak kagum.

“Al Taqwa mengadopsi kurikulum Cambridge International, sehingga dalam keseharian siswa—terutama di kelas, menggunakan bahasa Inggris. Anak-anak kami juga sudah mulai belajar bahasa Mandarin sebagai bahasa asing ketiga setelah bahasa Arab dan bahasa Inggris, ” ujar Ibu Yani, anggota Komite Sekolah Al-Taqwa yang ditemui Farah.id di Istora Senayan, Jakarta (23/9).

Dari data yang dihimpun Farah.id, Al-Taqwa College Indonesia yang berlokasi di Hambalang, Bogor adalah sebuah Islamic Boarding School yang menjadi bagian dari Al-Taqwa College Australia. Ini adalah sebuah sekolah Islam mandiri yang menghadirkan sekolah mulai pre-school hingga SMA yang berlokasi di Victoria.

Para siswa Al-Taqwa College juga dibekali keterampilan pemecahan masalah (problem solving) dan berpikir kritis yang diyakini akan terus bermanfaat selama kehidupan para siswa. Dan tentu saja, menjunjung tinggi nilai dan ajaran Islam yang menginspirasi setiap siswa untuk menjadi muslim yang bermanfaat bagi segenap umat manusia.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Festival Pilkada “Jakarta Oh Jakarta” 2024: Ruang Interaktif yang Menghubungkan Warga dengan Program 3 Paslon

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E