Para pemuda yang tergabung dalam Aqsa Working Grup, siap berkolaborasi untuk Palestina yang lebih baik/Ist
Para pemuda yang tergabung dalam Aqsa Working Grup, siap berkolaborasi untuk Palestina yang lebih baik/Ist
KOMENTAR

NOVEMBER mendatang, Aqsa Working Group (AWG) kembali menggelar perayaan Bulan Solidaritas Palestina 2023. Sebagai upaya menyukseskan kegiatan tersebut, AWG melakukan audiensi ke berbagai lembaga, baik lembaga pendidikan hingga kemanusiaan, antara lain Center of Human Excellence and Diversive (CoHesive).

Audiensi kepada CoHesive dilaksanakan di Senayan Park Mall Jakarta, Kamis (21/9). AWG diterima oleh Founder CoHesive yang juga Ketua Umum Forum Dirgantara Muda, Ahmad Arafat Aminullah, dan Mohamad Andi serta Rendis Anugerah Ramadhan selaku pengurus CoHesive.

“Kalau bicara Palestina, siapa sih muslim yang tidak tergerak untuk mendukung. Hanya bagaimana kita membangun platform, supaya peacmaker-nya itu bagus dan diterima oleh generasi muda,” kata Founder CoHesive Ahmat Arafat.

Meskipun PBB sudah memperingati Bulan Solidaritas Palestina sebagai hari internasional, tapi perlu untuk membawanya ke tingkat nasional agar gaungnya lebih luas. Ada 15 wilayah di biro-biro AWG ini menjadi modal untuk meningkatkannya secara simultan.

November dipilih menjadi Bulan Solidaritas Palestina (BSP) karena setidaknya ada empat peristiwa penting yang diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia:

1. Deklarasi Balfour 02 November 1917

2. Kematian Yasser Arafat, 11 November 2004

3. Deklarasi Palestina Merdeka, 15 November 1988

4. Hari solidaritas Palestina sedunia yg ditetapkan oleh PBB sejak 1979 setiap tanggal 29 November.

BSP tahun ini adalah kali ketiga setelah diselenggarakan berturut-turut sejak 2021. Namun pada 2021, kegiatan ini pertama kali digelar dengan nama Pekan Solidaritas Palestina.

BSP 2023 akan disemarakkan dengan ragam kegiatan, mulai dari perlombaan, bakti sosial, pengibaran bendera di puncak gunung, Gowes Cinta Al-Aqsa, serta seminar-seminar. Tentunya kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari lembaga kemanusiaan seperti MER-C, organisasi masyarakat seperti MUI dan Muhammadiyah, tokoh-tokoh agama, kalangan pemerintah, hingga kedutaan.

Untuk memperluas networking, tahun ini agendanya diperluas hingga ke luar negeri, terutama Asia Tenggara. Ada banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang ke-Palestina-an, seperti di Malaysia, Yordania, Turki, Qatar, Kuwait, hingga di Inggris dan AS.

Jika BSP tahun lalu membawa tema penolakan kehadiran Timnas Israel U-19 di Indonesia, pada BSP 2023, AWG akan fokus menggaungkan penolakan RUU Israel yang akan membagi Masjid Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi.

RUU ini diusulkan oleh anggota partai Likud Amit Halevi, ke Parlemen Israel, Knesset. Padahal secara aturan yang berlaku, umat Islam adalah satu-satunya yang berhak atas Masjid Al-Aqsa.




Catatan Akhir Tahun Paramadina x INDEF: Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi yang Konsisten untuk Menjadikan Indonesia Negara Berpenghasilan Tinggi

Sebelumnya

Bank Mega Syariah Salurkan Rp170 Miliar untuk Pengadaan Trainset KRL oleh INKA

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E