KEPEMIMPINAN Erick Thohir selama tiga tahun (2020-2023) yang dinilai sukses menyebarluaskan pemahaman dan praktik ekonomi syariah di masyarakat membawa nama Menteri BUMN itu secara aklamasi terpilih kembali menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam Munas MES VI yang digelar 1 Oktober 2023.
Menariknya, Munas VI MES juga memutuskan perpanjangan periode kepengurusan menjadi lima tahun. Ini artinya, Erick akan menjadi Ketua Umum MES mulai tahun ini hingga tahun 2028.
“Kami yakin pada periode kedua yang berlangsung selama lima tahun, di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir, MES akan melambung lebih tinggi lagi,” kata Sekretaris Bidang IV Teguh Santosa yang juga Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Plaza Mandiri, Jakarta (1/10).
Melihat waktu tiga tahun terlalu singkat untuk optimalisasi program MES, Teguh menjadi orang pertama yang mengusulkan perpanjangan periode kepengurusan MES menjadi lima tahun. Harapannya, program kerja yang diusung dapat dilaksanakan dengan tuntas dan menjadi pijakan solid untuk kepengurusan berikutnya.
Sebagai Ketua Umum JMSI yang merupakan konstituen Dewan Pers, Teguh menjelaskan bahwa salah satu fokus organisasinya tersebut adalah penguatan pelaku usaha di daerah.
Karena itulah dalam kegiatan pra-munas, JMSI dan MES menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) berisi kesepakatan untuk lima hal.
- Pengembangan literasi ekonomi dan keuangan syariah.
- Pengembagnan ekosistem ekonomi syariah digital.
- Pengembangan ide kreatif terkait ekonomi dan keuangan syariah.
- Promosi gaya hidup halal untuk halal awareness.
- Pengembangan minat penulisan terkait ekonomi dan keuangan syariah.
Penandatanganan MoU tersebut lahir dari niat mulia JMSI dan MES untuk menjawab tantangan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Menurut Teguh, Indonesia yang merupakan negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang luar biasa besar untuk menjadi pemain utama ekonomi syariah.
Merujuk pada data yang disampaikan Erick Thohir dalam Munas VI MES, bahwa total aset industri keuangan syariah Indonesia hingga akhir 2022 tercatat lebih dari Rp2.813 triliun, naik 13,4 persen dibandingkan tahun 2021. Indonesia juga berada di posisi keempat dalam The State of the Global Islamic Economy Report 2022.
Namun pada praktiknya, masih ditemui banyak tantangan khususnya dalam hal keuangan syariah.
Masih rendahnya market share industri jasa keuangan syariah juga terbatasnya model bisnis produk syariah dan adaptasi teknologi produk syariah merupakan sejumlah tantangan yang harus dihadapi.
Untuk itulah, menurut Teguh, MES menjalin kerja sama dengan banyak pihak untuk bisa menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai bagian pilihan utama anak bangsa.
“JMSI yakin kerja sama kedua organisasi membuat ekonomi syariah mendapat perhatian signifikan di tengah aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
KOMENTAR ANDA