BANYAK sekali perempuan yang enggan mengenakan pakaian yang baru saja dibelinya. Alasannya cukup simpel, tidak masuk dengan warna kulit. Padahal, saat baju tersebut terpasang di manekin, warnanya begitu cantik.
Penyebabnya adalah belum memahami warna undertone yang dimiliki. Warna kulit seseorang memang bisa mengalami perubahan. Misalnya, akan lebih gelar jika terlalu sering terpapar matahari atau dapat menjadi leih terang jika memakai produk pemutih.
Namun untuk undertone atau warna dasar, tidak akan berubag oleh faktor apapun. Dan salah satu cara memilih warna pakaian yang cocok adalah dengan memahami dan mengetahui undertone tersebut.
Secara sederhana, skin undertone ada tiga warna, yaitu cool, warm, dan netral. Tapi, bagaimana cara mengetahuinya?
Yang pertama, kamu bisa mengeceknya lewat reaksi warna kulit ketika terkena sinar matahari, apakah akan kecokelatan atau kemerah-merahan. Jika kecokelatan, berarti undertone kamu hangat (warm) dan jika kemerah-merahan tandanya undertone-nya dingin (cool).
Kedua, bisa kamu lihat dari warna urat nadi. Jika terlihan hijau, maka kemungkinan besar kamu adalah warm undertone. Apabila biru berarti cool undertone, dan jika perpaduan keduanya maka tergolong netral.
Cara ketiga adalah dari warna perhiasan yang sering dipakai. Britt Theodora, seorang fashion stylish pernah mengatakan, jika saat memakai emas kulit mu tidak terlihat kusam, maka kamu adalah pemilik warm undertone.
Namun, saat memakai perhiasan perak warna kamu terlihat lebih cerah, maka termasuk pemilik undertone cool. Jika perhiasan emas atau perak tidak membuat kulit terlihat kusam, maka kamu termasuk pemilik warna dasar netral.
KOMENTAR ANDA