BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk para korban banjir akibat badai Daniel telah sampai di Bandara Internasional Benina, Benghazi, Libya pada Senin (2/10).
Pengiriman bantuan dari Bandara Soekarno Hatta ke Libya memakan waktu kurang lebih 11 jam dan tiba pukul 10.52 waktu Libya.
Dalam keterangan yang didapat Farah.id, bantuan dari Indonesia awalnya direncanakan tiba di Tripoli (Libya Barat). Namun mengingat beberapa faktor pertimbangan, pesawat kemudian diarahkan ke Benghazi (Libya Timur).
Rombongan yang ikut mengawal bantuan sampai ke Libya adalah Sekretaris Utama BNPB Rustian, Anggota DPR Obon Tabroni, serta perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan BPKP.
Untuk para korban banjir, Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan senilai Rp13,9 miliar.
Bantuan tersebut terdiri dari 5 set tenda pengungsi, 100 set tenda keluarga, 20 unit genset, 1.000 unit velbed, 500 kasur lipat, 1.500 pak peralatan kebersihan, 5.000 helai pakaian anak, 2.500 helai pakaian dewasa, 2.000 pakaian dalam, 100 kit perkakas pertukangan, 1.000 lembar kain kafan, 1.000 lembar kantong jenazah, 30 unit lampu solar hingga makanan berupa 5.000 paket rendang kemasan, 5.000 paket susu protein, dan 5.000 paket makanan siap saji.
Ada pula 6 buah alat kesehatan darurat, 65 paket perlengkapan higienis balita, 39 paket perlengkapan higienis ibu hamil, 42 paket perlengkapan higienis bayi, 1 ton MPASI, dan 1 ton PMT ibu hamil.
Pesawat yang membawa rombongan dan bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia yang tiba di Benghazi disambut perwakilan KBRI, KJRI, juga tim BNPB yang telah datang lebih dahulu.
Setiba di Bandara Benina, Sekretaris Utama BNPB langsung menandatangani serah terima bantuan dari Indonesia ke pihak Libya yang diwakili Sekretaris Jenderal Red Crescent wilayah Benghazi Omer Ali Budabous.
Dalam kesempatan tersebut, Omer Ali menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia dan khususnya rakyat Indonesia atas kepedulian terhadap penderitaan masyarakat Libya yang menjadi korban banjir akibat Badai Daniel yang terjadi di Derna.
Omer Ali menambahkan bahwa bantuan dari Indonesia sangat berarti bagi masyarakat terdampak banjir yang memang mengalami kerugian materi maupun non materi.
Dikutip dari situs resmi BNPB, pengiriman bantuan kemanusiaan ke Libya dilakukan pada Senin (1/10) dini hari dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pelepasan bantuan kemanusiaan tersebut dipimpin Plt. Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Sorni Paskah Daeli.
Sorni menegaskan bahwa bantuan yang diberikan Indonesia adalah bentuk komitmen melalui nilai kemanusiaan dalam ketahanan bencana. Bantuan ini juga satu bentuk kepedulian Indonesia sebagai salah satu sahabat Libya untuk meringankan penderitaan rakyat mereka.
“Penanggulangan bencana adalah urusan bersama, diperlukan kolaborasi multipihak,” tutup Sorni.
KOMENTAR ANDA