Pesan bijak ibu untuk anaknya/PEXELS-Werner Pfennig
Pesan bijak ibu untuk anaknya/PEXELS-Werner Pfennig
KOMENTAR

“JADILAH bola karet, yang ketika dia dihempaskan ke bawah, dia akan memantul lebih tinggi dibandingkan dari tempat dia dijatuhkan.”

Itulah kalimat yang meluncur dari Psikolog Intan Erlita untuk menyemangati generasi muda agar ‘tidak kalah sebelum berperang’. Intan mengingatkan bahwa setiap orang boleh berangkat dari titik yang berbeda, namun perbedaan itu bukanlah penentu kegemilangan masa depan.

“Jika ada yang mengecilkanmu, jangan pernah kamu masukkan ke dalam pikiranmu bahwa kamu akan gagal, karena itu hanya akan membuatmu kalah sebelum berperang,” kata Intan.

Yang perlu dilakukan hanyalah membuktikan diri, dengan menjadi bola karet. Yang meskipun jatuh begitu keras, namun sanggup melambung jauh lebih tinggi. Inilah yang dibutuhkan generasi zaman now: daya lenting yang kuat, untuk cepat bangkit setelah gagal.

“Jika ada yang mengecilkanmu, menghina dengan mengatakan bahwa kampusmu itu biasa, kamu anak orang biasa, kamu dari desa, dan apa pun perkataan mereka, biarkan saja,” ujar Intan.

“Tapi katakan, kalau tentang masa depan, ayo kita bertarung. Karena masa depan tidak ada yang tahu (akan seperti apa),” tegasnya lagi.

Banyak orang yang memilih gaya hidup instan untuk bisa sukses. Menghalalkan berbagai cara untuk bisa terlihat ‘wah’ di hadapan orang lain. Tak masalah menggunakan cara kotor asalkan bisa berhasil menyilaukan mata orang lain.

Ingat, ketika kita memutuskan untuk membuang kerja keras dan kerja cerdas dan mengutamakan koneksi dan nepotisme, maka sejatinya kita adalah pecundang. Tak peduli seberapa tinggi jabatan atau penghasilan yang kelak kita miliki, kita sesungguhnya telah kalah sejak kita memutuskan tidak berpijak pada kemampuan diri sendiri.

Saatnya orang tua mengatakan ini kepada putra-putri tercinta, “Nak, jangan kalah sebelum berperang. Majulah, curahkanlah usaha terbaikmu. Allah akan mengganti tetesan keringatmu dengan keberhasilan yang tidak terduga.”




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting