BAGI pecinta kuliner tradisional, ada sebuah restoran di bilangan Menteng, Jakarta Pusat yang menawarkan kelezatan dan keunikan hidangan Nusantara dengan suasana dan penyajian yang modern.
Perpaduan antara tradisional dan kontemporer itu menyatu harmonis di SEMAJA, restoran dari Ismaya Group.
Semaja menawarkan makanan khas Nusantara dengan penyajiannya yang modern, seperti sate maranggi dengan tampilan menyerupai steak berukuran dadu.
Bumbu pada sate pun dihias dengan diberi sayuran dan acar pada bagian atasnya, sehingga makanan yang disajikan terlihat cantik.
Semaja menawarkan menu beragam yang terinspirasi dari resep tradisional berbagai daerah di Indonesia. Dipimpin oleh Executive Chef, Patrick Ramon, seluruh tim kuliner di restoran ini mengkurasi setiap menu dengan sangat berhati-hati agar dapat memberikan pengalaman kekayaan Indonesia yang berkualitas dan penuh arti.
Berdasarkan hasil penelusuran Farah.id, Semaja terletak di Tengah kota Jakarta, Menteng. Desain yang dipakai oleh restokan makanan Indonesia ini menceritakan kronik sejarah Indonesia.
Samaja memiliki beberapa area, yaitu indoor dan lounge dengan kapasitas 70 tamu, semi outdoor dengan kapasitas 42 tamu. Selain itu, Samaja memiliki taman pada bagian belakang yang bisa menjadi pilihan bagi pengunjung untuk rehat sejenak bersama dengan kerabat.
“Dengan perpaduan antara tradisi dan inovasi modern, kami harap dapat memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia kepada dunia, sekaligus menjaga keaslian dan keberagaman cita rasa yang telah diwariskan generasi ke generasi. Ke depannya, kami akan terus berinovasi menciptakan menu-menu baru yang dapat menambah pengalaman penikmat kuliner dengan konsep modern Indonesia,” ujar Marketing Manager Semaja, Joanner Mary Gabrielle Bonang.
Dengan adanya restoran makanan Indonesia Semaja ini, Ismaya Group mengangkat kekayaan kuliner Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi serta mendapatkan pengakuan yang cakupannya lebih luas lagi, baik dari masyarakat Indonesia maupun dari wisatawan mancanegara.
Reporter: Nisrinaa Salsabila
Editor: Ovi Shofianur
KOMENTAR ANDA