ISRAEL menggempur Jalur Gaza untuk kedua kalinya berturut-turut setelah secara resmi menyatakan perang terhadap kelompok Hamas Palestina. Militernya mengatakan sekitar 100.000 tentara cadangan telah dikumpulkan di dekat Gaza.
Pertempuran sengit terus berlanjut di setidaknya tiga wilayah di Israel selatan, termasuk kibbutz (tempat kerja komunal) di Karmia dan di kota Ashkelon dan Sderot.
Korban tewas terbaru mencapai 436 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan, dan lebih dari 700 warga Israel, menurut laporan media. Pejuang Palestina menahan lebih dari 130 orang di Gaza.
Serangan mendadak Hamas terjadi setelah pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa dalam beberapa hari terakhir dan sejumlah warga Palestina dibunuh oleh Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Baku tembak terus berlanjut antara pejuang Hamas dan pasukan Israel di tiga wilayah utama di Israel selatan – di kibbutz di Karmia, di kota Ashkelon, dan di Sderot. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompok itu menahan lebih dari 100 warga Israel di Gaza.
Mousa Abu Marzouk, pejabat Hamas, menyampaikan pernyataan tersebut kepada outlet berita berbahasa Arab Alghad pada hari Minggu (8/10).
“Perwira senior Israel termasuk di antara mereka yang ditahan,” katanya.
Militer Israel, yang menghadapi pertanyaan canggung karena gagal menggagalkan serangan tersebut, mengatakan bahwa mereka telah menguasai kembali sebagian besar perbatasan dengan Gaza, membunuh ratusan orang dan menahan puluhan orang.
Selain itu, juru bicara militer Israel mengatakan negaranya telah mengumpulkan 100.000 tentara cadangan di dekat Gaza.
Sebuah laporan Wall Street Journal mengatakan Iran membantu Hamas merencanakan serangan mendadak terhadap Israel pada akhir pekan, namun perwakilan Iran untuk PBB mengatakan Teheran tidak terlibat dalam serangan tersebut.
“Kami dengan tegas mendukung Palestina, namun kami tidak terlibat dalam respons Palestina karena hal itu hanya dilakukan oleh Palestina,” kata perwakilan Iran dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera (9/10).
KOMENTAR ANDA