CELEBRAL Palsy atau lumpuh otak adalah kelainan sistem saraf pusat yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh, penglihatan, hingga pendengaran. Celebral Palsy sebagian besar terjadi pada anak-anak, bersifat permanen, dan tidak dapat disembuhkan.
Penyebabnya adalah gangguan perkembangan otak yang seringkali terjadi sejak anak dalam kandungan dan diidentifikasi sebagai penyakit bawaan lahir. Menurut data dari Susenas oleh Badan Pusat Statistik (2012), ada 532.130 anak yang mengidapnya.
Sedangkan prevalensi anak dengan Celebral Palsy sebanyak 9 kasus per 1000 kelahiran berdasarkan survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Walau begitu, penyakit cacat otak permanen ini dapat dicegah dan diintervensi dengan tepat agar tidak bertambah buruk.
Pencegahan Celebral Palsy pada ibu hamil dan melahirkan
- Hindari cedera fisik dengan menggunakan alat forceps saat persalinan.
- Hindari paparan penyakit atau infeksi virus dan dapatkan vaksinasi yang tepat.
- Hindari rokok, alkohol, narkoba, atau obat resep yang dapat membahayakan kesehatan janin.
- Mengidentifikasi potensi ketidakcocokkan Rh ibu dan anak.
Perawatan Celebral Palsy pada bayi, anak-anak, atau orang dewasa:
- Terapi fisik.
- Perangkat ortotik.
- Pengobatan lisan atau oral.
- Suntikan otot.
- Pembedahan/operasi.
Ada sejumlah faktor yang dapat menempatkan bayi pada peringkat risiko Celebral Palsy, seperti kelahiran prematur (lahir sebelum menginjak usia kehamilan 37 minggu), berat lahir rendah (kurang dari 2,5 kilogram), kelahiran sungsang yang terjadi saat pantat atau kaki keluar lebih dulu, atau kelahiran bayi kembar dua atau lebih, khususnya ketika salah satu bayi tidak selamat saat dilahirkan.
Namun, sebagian besar kasus celebral palsy tidak dapat dicegah. Jika sedang hamil atau merencanakan kehamilan, sebaiknya lakukan vaksinasi, seperti rubella, untuk mencegah infeksi yang menyebabkan kerusakan otak janin.
Periksakan kehamilan secara berkala untuk mencegah kelahiran prematur. Hindari pula asupan tertentu dan praktikan keselamatan umum yang baik, seperti memastikan anak mengenakan helm ketika bersepeda.
KOMENTAR ANDA