KTT Archipelagic and Island State (AIS) digelar di Nusa Dua, Bali pada 11 Oktober 2023.
KTT AIS ini dihadiri para pemimpin negara kepulauan dan pulau, di antaranya Deputi PM Fiji Manoa Seru Nakausabaria Kamikamica, PM Timor Leste Xanana Gusmao, PM Tuvalu Kausea Natano, Presiden Mikronesia Wesley W. Simina, serta PM Sao Tome & Principe Patrice Emery Trovoada,
“Sebagai sesama negara kepulauan dan pulau, setiap negara menghadapi sejumlah tantangan yang saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, saya menekankan pentingnya kolaborasi untuk menghasilkan langkah-langkah strategis, konkret, dan taktis dalam penyelesaian masalah bersama,” ungkap Presiden Jokowi usai membuka Rapat Pleno AIS, Rabu (11/10).
“Lautan bukanlah pemisah melainkan pemersatu dan perekat hubungan antarnegara kepulauan dan negara pulau. Marilah kita tetap memilih untuk terus menjalin kesatuan dan terus menjalin kolaborasi walaupun di tengah kondisi dunia yang terbelah,” tegasnya lagi.
Kepala Negara juga tak lupa mengingatkan tentang bahaya perubahan iklim yang memang sangat rentan dialami negara-negara anggota AIS.
Oleh karena itu Presiden Joko Widodo mengimbau adanya kerja sama untuk menghasilkan inovasi dan teknologi untuk mengatasi berbagai dampak perubahan iklim tersebut.
Dari penelusuran Farah.id, diketahui bahwa AIS mendorong pengembangan inovasi terkait empat sektor yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, implementasi ekonomi biru, perlindungan ekosistem laut, serta kemajuan tata kelola laut yang baik.
Empat sektor tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat yang menggantungkan hidup pada laut.
Presiden Joko Widodo pun menekankan bahwa KTT AIS adalah satu bentuk komitmen Indonesia untuk bekerja sama di level lebih tinggi dan menjadi organisasi internasional dalam menangani isu kawasan dan isu dunia, sekaligus menyuarakan kepentingan negara berkembang dan negara kepulauan.
KOMENTAR ANDA