TIDAK adanya bantuan logistik yang bisa masuk ke Jalur Gaza membuat Rumah Sakit Indonesia mengalami krisis obat-obatan.
Hal tersebut disampaikan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia Fikri Rohul Haq melalui akun X pada Selasa (17/10).
Diketahui bahwa perbatasan di Rafah masih menjadi target serangan militer Israel. Dengan pintu perbatasan yang masih ditutup, tidak ada bantuan yang bisa masuk ke Gaza.
Dengan jumlah korban yang terus bertambah, paramedis di RS Indonesia merasakan kelelahan yang sangat akibat bekerja 24 jam tanpa henti. Pihak Rumah Sakit Indonesia mengharapkan obat-obatan dan bantuan logistik lain bisa masuk ke Gaza.
Berdasarkan data yang dihimpun Farah.id, jumlah korban jiwa dari Palestina per 17 Oktober setidaknya 2.350 orang meninggal dunia, dengan 600 di antaranya anak-anak, 400 perempuan, sedangkan korban luka-luka lebih dari 9.000 orang.
KOMENTAR ANDA