SEJAUH ini, masih ada 10 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Jalur Gaza dan menunggu untuk bisa dipulangkan. Mereka terdiri dari tiga orang relawan Mer-C yang ada di Rumah Sakit Indonesia dan tujuh orang yang berasal dari keluarga Indonesia yang menikah dengan warga setempat.
Proses pemulangan 10 WNI di Jalur Gaza ini tentu saja memiliki tantangan yang sangat besar. Mereka baru bisa dipulangkan ketika ada gencatan senjata dari kedua belah pihak yang bertikai. Begitu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Walau begitu, Retno mengaku dirinya hampir setiap hari melakukan koordinasi dan komunikasi dengan perwakilan WNI di Jalur Gaza. Namun, menurut mereka situasi masih belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi.
Tidak hanya dengan perwakilan WNI, pemerintah Indonesia juga berkoordinasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC) serta berbagai pihak yang bisa membantu dilakukannya evakuasi WNI dengan selamat.
Sebelumnya, pada 13 Oktober lalu, pemerintah Indonesia berhasil memulangkan dengan selamat empat WNI dari wilayah Tepi Barat dan sekitarnya. Mereka adalah empat di antara 133 WNI yang berada di Tel Aviv dan Tepi Barat.
Sayangnya, sebanyak 129 warga memilih untuk tetap tinggal di wilayah tersebut, dengan beberapa alasan seperti situasi yang dianggap masih aman dan sebagian besar telah menikah dengan warga lokal serta telah memiliki pekerjaan tetap.
Konflik Israel-Palestina kembali memanas usai Hamas melancarkan serangan ke benteng pertahanan Israel pada 7 Oktober 2023. Sudah ribuan warga sipil menjadi korban meninggal dunia, termasuk anak-anak dan remaja.
KOMENTAR ANDA