Tempuh Jakarta-Bandung dalam 45 menit/@keretacepat_id
Tempuh Jakarta-Bandung dalam 45 menit/@keretacepat_id
KOMENTAR

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) telah menerapkan tiket berbayar dengan harga normal untuk kereta cepat Whoosh mulai 18 Oktober 2023.

Dilihat dari aplikasi Whoosh, hanya ada tiket kelas Premium Economy dengan harga Rp300 ribu untuk semua rute dan sudah termasuk tiket KA Feeder dengan tujuan Stasiun Bandung.

Berdasarkan hasil penelusuran Farah.id, saat ini harga tiket Whoosh untuk kategori business dan first class masih belum diumumkan dan belum dijual untuk umum.

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi angkat bicara terkait dengan tarif maksimall kereta cepat Whoosh. Harga tiket kategori first class rencananya akan dibanderol hingga Rp600 ribu.

Tarif kereta cepat Whoosh kategori first class dapat diterapkan dan ditujukan untuk konsumen kelas atas.

“Tarif itu persepsi. Kalau 600 ribu rupiah untuk first class, kita menyasar bos-bos. Bos-bos memang memikirkan akses? Mereka memikirkan waktu,” kata Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi di Stasiun Halim Jakarta pada Selasa (17/10).

Dwiyana menjelaskan bahwa penghematan waktu yang diperoleh menggunakan Whoosh telah diakui. Perjalanan Jakarta-Bandung dapat ditempuh dalam waktu 45 menit dengan kecepatan mencapai 350 kilometer per jam.

“Masalah kecepatan itu penting. Itu namanya membuat mereka tergantung sama kita, yang semula kebutuhan lalu bergeser jadi keinginan,” ujar Dwiyana.

Direktur Utama PT KCIC pun mengaku bahwa sudah banyak penumpang yang menyampaikan setelah menaiki kereta cepat beberapa kali, sangat merasakan perbedaan waktu perjalanan dibandingkan moda transportasi darat lainnya.

Ia juga mengungkapkan, KCIC berencana menerapkan tarif dinamis yang dapat berubah sewaktu-waktu sebagai bagian dari strategi pemasaran.

Berdasarkan data yang dihimpun Farah.id, hingga saat ini tiket untuk kategori business class maupun first class masih belum diberlakukan.




Rencana Presiden Prabowo Bangun Reaktor Nuklir: Energi Bersih yang Masih Diragukan Keberlanjutan Penggunaannya

Sebelumnya

Indonesia Raih “Best Tourism Villages 2024" UN Tourism untuk Desa Wisata dengan Sertifikat Berkelanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News