Media briefing Omron Healthcare Indonesia di Ruang Serbaguna Menara Bidakara 1, Jakarta, Selasa (24/10)/Farah
Media briefing Omron Healthcare Indonesia di Ruang Serbaguna Menara Bidakara 1, Jakarta, Selasa (24/10)/Farah
KOMENTAR

STROKE masih menjadi penyakit yang mengancam manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke adalah penyebab kematian tertinggi kedua di dunia setelah penyakit jantung iskemik pada 2019. Namun, di Indonesia stroke menjadi penyebab kematian nomor satu pada tahun yang sama dengan perkiraa 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk.

Peyakit stroke semakin berbahaya karena tidak hanya menyerang orang tua tapi remaja dan anak-anak. Pola makan yang buruk dan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok dan malas berolahraga, menjadi faktor risiko bagi munculnya stroke. Penderita penyakit seperti diabetes dan jantung juga berisiko terserang stroke.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Omron Healthcare menemukan bahwa pasien hipertensi yang rutin memeriksakan tekanan darah mereka di rumah, dapat mengurangi tekanan darah mereka rata-rata sebesar 10 mmHg. Ini artinya, seseorang dapat mencegah terjadinya stroke dengan rutin melakukan pemantauan tekanan darah dan mengubah gaya hidup.

Dan dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia 2023, Omron Healthcare Indonesia, pemimpin dalam monitoring tekanan darah di rumah dan solusi untuk manajemen penyakit jantung dan serebrovaskular memperkenalkan fitur baru yang diberi nama Stroke Risk Calculator.

Fitur baru ini terdapat dalam website Omron, QR Code dan Aplikasi Omron Connect. Kalkulator ini merupakan bagian dari kampanye perusahaan ‘Angkat Lengan Baju Turunkan Risiko Stroke’ dan dapat memperkirakan risiko seseorang terkena stroke dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

“Dengan visi going to zero, Omron ingin memperkenalkan Kalkulator Risiko Stroke ini dalam aplikasi Omron Connect sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses untuk mengukur risiko terkena stroke dan mengambil tindakan pencegahan sebelum terlambat,” kata Direktur Marketing dan Digital Health Omron Healthcare Singapura Alexis En, saat konferensi pers di Ruang Serbaguna Menara Bidakara 1, Jakarta, Selasa (24/10).

Kalkulator ini dikembangkan oleh Auckland University of Technology, Selandia Baru, dengan bantuan lebih dari 300 ahli stroke terkemuka dari 102 negara yang menjadikan proyek ini sebagai inisiatif kesehatan seluler kolaboratif internasioal terbesar di dunia.

Cara Kerja Kalkultor Risiko Stroke

Tangkapan layar/Farah

Untuk bisa menggunakan kalkulator risiko stroke ini, silahkan kunjungi website Omron. Selanjutnya, kita akan diarahkan untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan. Kurang lebih ada 21 pertanyaan yang telah dikurasi dan memiliki poin-poin tersendiri yang nantinya diakumulasi untuk mendapatkan sebuah hasil risiko stroke dalam 5 tahun ke depan.

Pertanyaan yang diajukan dimulai dari hal-hal yang bersifat pribadi seperti usia, jenis kelamin, berasal dari etnis apa, tinggi, serta berat badan. Kemudian seputar gaya hidup seperti apakah merokok dalam satu tahun terakhir, apakah mengonsumsi minuman beralkohol, apakah makan enam atau lebih porsi buah/sayur, dan berapa lama waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas fisik.

Selanjutnya, pertanyaan diarahkan pada kesehatan fisik dan mental seperti tekanan darah sistolik, apakah mengonsumsi obat penurun tekanan darah, apakah pernah mengalami stres maupun depresi, jantung yang diwariskan dari orang tua, diabetes, fibrasi jantung yang tidak teratur, dan beberapa pertanyaan lainnya.

Setelah semua jawaban terisi, silahkan klik ‘Hitung” dan kamu akan mendapatkan hasilnya yang menunjukkan persentase risiko terkena stroke dalam 5 tahun ke depan. Lalu, faktor risiko kotribusi utama terhadap risiko stroke dan lainnya.




Bank Mega Syariah Salurkan Rp170 Miliar untuk Pengadaan Trainset KRL oleh INKA

Sebelumnya

Milad ke-12 Komunitas Jurnalis Berhijab: Hadirkan "KJB Goes to Campus" yang Menginspirasi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E