POLUSI udara dan suhu cuaca panas yang sedang melanda ibu kota Jakarta tanpa disadari dapat memicu terjadinya mata kering. Selain itu, udara yang berangin dan berdebu juga dapat membuat mata menjadi kering. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan bisa merusak permukaan mata yang akhirnya mengganggu penglihatan.
Sebenarnya, lapisan air mata memiliki fungsi untuk melindungi permukaan mata. Dalam kondisi normal, lapisan air mata bersifat stabil dan homogen yang tidak hanya memberikan melindungi permukaan mata tetapi juga menjaga penglihatan yang baik.
Keluhan yang sering muncul penderita mata kering adalah mata berair. Tak jarang pula, hal ini membuat penderita bingung karena mata mereka dikatakan kering padahal yang dirasakan adalah berair.
Gejala lain dari mata kering yakni gatal, lelah, terasa sakit atau berat, sensasi terdapat benda asing, keluar kotoran, mata merah, penglihatan buram fluktuaktif, sensitif terhadap cahaya, dan rasa panas atau terbakar.
Berdasarkan data yang dihimpun Farah.id, ada beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mencegah mata kering.
Pertama, menggunakan air filter untuk mengurangi paparan dari partikel-partikel yang dapat memengaruhi kualitas air mata.
Kedua, menggunakan air humidifier di dalam rumah dapat menjaga kelembapan menghindari udara kering yang bisa memperburuk kondisi mata kering.
Ketiga, menggunakan kacamata pelindung ketika keluar rumah yang berhadapan dengan angin, debu, cuaca panas, dan polusi. Hal itu dapat melindungi mata dari faktor-faktor eksternal yang dapat merusak lapisan air mata.
Keempat, memberikan istirahat mata dari layar perangkat digital setiap 10 sampai 20 menit dan berkedip lebih sering untuk menjaga kelembapan mata.
Kelima, melakukan kompres hangat pada kelopak mata dengan menggunakan kapas bersih dan menjaga kebersihan kelopak mata secara rutin, baik secara mandiri ataupun dengan bantuan dari klinik mata.
KOMENTAR ANDA