SALAH satu tantangan dalam pengasuhan anak adalah bagaimana orang tua mampu mengelola dan meregulasi emosinya.
Sebelum kita mengajarkan pada anak untuk bisa menguasai dan mengelola emosi mereka, kita harus lebih dulu mampu meregulasi emosi diri sendiri.
Langkah pertama yang kita lakukan adalah menyadari perasaan apa yang kita rasakan.
Ketika kita sedang merasakan emosi yang tidak baik seperti kesal, jengkel, kecewa, marah, atau sedih, maka kita tidak sepantasnya secara spontan menunjukkan emosi itu di hadapan orang lain.
Kita tidak boleh menjadi pribadi yang over reactive dan mudah terbawa emosi karena nantinya membuat kita kurang menghormati orang lain. Dan pada akhirnya, nurani kita akan merasa sangat menyesal.
Jika kita dengan seenaknya berteriak, menghina orang lain, atau bahkan memaki orang lain, maka jangan salahkan bila anak akan meniru perilaku kita.
Anak akan menganggap apa yang kita lakukan adalah wajar. Dan dia tidak memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya dengan baik. Kita tentu tidak ingin anak menjadi pribadi yang agresif, baper, atau mudah terpuruk. 
KOMENTAR ANDA