Ustads Solmed dipilih sebagai Duta Amanah untuk pondok pesantren yang lebih sehat/Dok Kalpanax
Ustads Solmed dipilih sebagai Duta Amanah untuk pondok pesantren yang lebih sehat/Dok Kalpanax
KOMENTAR

SEBAGAI sekolah berasrama dengan banyak penghuni yang beragam latar belakang dan bergaul erat dalam jangka lama, keadaan pesantren telah menciptakan risiko kesehatan. Salah satu masalah yang sejak dulu ada di pondok pesantren di Indonesia adalah kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat.

Salah satu penyakit yang rentan menyerang para santri adalah skabies, yaitu penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiej yang mampu menggali ke dalam kulit dan bertelur, kemudian memicu respon imun dan menyebabkan rasa gatal serta ruam yang hebat.

Data Kementerian Kesehatan Indonesia (2013) menunjukkan bahwa prevalensi skabies di populasi umum adalah 3,9% sampai 6%, tepi bisa mencapai 84,8% di asrama.

Sejak 2017, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan skabies dalam daftar penyakit tropis yang terabaikan, yang ditargetkan hilang pada 2030. Dan, Indonesia juga punya keinginan untuk seperti itu.

Karenanya, PT Kalbe Farma Tbk melalu anak usaha Kalbe Consumer Health dan brand Kalpanax, mengadakan kampanye Gerakan AMANAH (Aksi Muslim Antisipasi Masalah) sebagai kegiatan edukasi kesehatan kulit sekaligus penyerahan dinasi obat-obatan dan vitamin.

Agenda yang dilakukan di puluhan pesantren di 26 kota di Indonesia ini juga dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional 2023.

General Manager Commercial Kalbe Consumer Health Kustanto Pramono memaparkan, Gerakan AMANAH mengedukasi santri untuk lebih memahami arti kebersihand an kesehatan kulit, cara hidup sehat, serta tata laksana pengobatan jamur yang efektif jika kulit terinfeksi.

“Edukasi kesehatan kulit merupakan aktivitas rutin yang dilakukan brand Kalpanax dan tahun ini dipilih pesantren sebagai lokasi acara. Apalagi diketahui, berdasarkan data penelitian Jurnal Unpad, tingkat prevalensi infeksi jamur di pesantren cukup tinggi, yaitu 37,9%,” ucap Kustanto saat berada di Ponpes Assalafi Al Fithrah, Semarang, Jawa Tengah.

Dokter Spesialis Kulit Galih Sari Damayanti, SpDVE, FINSDV menjelaskan, jamur dapat bertahan hidup di tempat yang hangat dan lembab. Infeksi jamur kulit dapat berkembang di daerah yang tidak mendapatkan banyak aliran udara seperti kaki, selangkangan, dan lipatan kulit.

Oleh karena itu, para santri diimbau untuk melakukan pola hidup bersih sesuai ajaran Islam. Menerapkan pengobatan yang efektif untuk infeksi kulit akibat jamur.

Dalam hal ini, Kalpanax siap mengobati kondisi kulit santri yang terinfeksi jamur dengan khasiat 99,9% efektif membasmi jamur penyebab infeksi kulit. Kalpanax memiliki aktivitas yang lebih baik terhadap Malassezia furfur (jamur penyebab panu( dan Trichophyton rubrum (jamur penyebab kadas/kurap) dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.




Indonesia Raih “Best Tourism Villages 2024" UN Tourism untuk Desa Wisata dengan Sertifikat Berkelanjutan

Sebelumnya

Konten Pornografi Anak Kian Marak, Kementerian PPPA Dorong Perlindungan Anak Korban Eksploitasi Digital

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News