WAKIL Presiden Amerika Serikat Kamala Harris menegaskan bahwa negaranya tidak pernah memberi tahu Israel tentang langkah apa yang harus dilakukan dalam perang melawan Hamas.
Dalam wawancara dengan CBS pada hari Minggu (29/10) waktu setempat, Harris menekankan bahwa Amerika Serikat hanya memberikan nasihat, peralatan, dan dukungan diplomatik kepada Israel. Ia menambahkan bahwa pasukan Amerika tidak akan dikirim ke Israel atau Gaza.
Kebijakan AS mengenai konflik tersebut semakin mendapat perhatian setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang negaranya dengan Hamas telah memasuki tahap kedua.
“Sebuah organisasi teroris, Hamas, membantai ratusan anak muda di sebuah konser… Israel, tanpa keraguan, memiliki hak untuk membela diri,” kata Harris kepada reporter CBS, Bill Whitaker.
“Meskipun demikian, sangat penting bahwa tidak ada konflik antara Hamas dan Palestina. Rakyat Palestina berhak atas keselamatan dan keamanan, penentuan nasib sendiri dan martabat yang setara, dan kami sudah sangat jelas bahwa aturan perang harus dipatuhi dan bantuan kemanusiaan harus terus mengalir,” katanya.
Ketika ditanya apakah perang tersebut dapat menyeret pasukan AS untuk berperang, Harris berkata: “Kami sama sekali tidak punya niat atau rencana untuk mengirim pasukan tempur ke Israel atau Gaza, titik.”
Harris juga mencatat bahwa meskipun AS ingin memastikan konflik tidak meningkat, hal ini tidaklah mudah.
Komentarnya muncul setelah AS menyerang fasilitas di Suriah yang terkait dengan Iran pekan lalu, menyusul serangkaian serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan serangan di Suriah tidak ada hubungannya dengan perang Israel-Hamas, meskipun ada klaim bahwa serangan balasan tersebut terjadi karena sikap Washington terhadap perang Israel-Gaza, demikian dilaporkan Al Jazeera (30/10).
KOMENTAR ANDA