MENJADI orang tua memang bukan hal mudah, sehingga memerlukan banyak tips parenting terutama bagi Ayah Bunda yang memiliki anak usia dini. Pada usia tersebut, anak mulai memiliki perilaku dan pikiran yang sulit dimengerti. Beberapa ada yang terlalu diam, yang lain mungkin terlalu aktif dan cenderung kasar.
Di usia dini, anak mulai memiliki emosi dan memahami bahwa mereka bisa memiliki rasa senang atau bahkan tidak nyaman. Perkembangan emosi ini merupakan tahapan yang wajar, sehingga orang tua tidak bisa menyalahkan atau menghakimi anak.
Penting bagi orang tua mendisiplinkan anak. Tetapi, di sinilah dimulai dilemma klasik. Ada kalanya orang tua memilih untuk memarahi anak untuk membuat mereka patuh, namun harus dibedakan antara bersikap tegas dan bersikap galak.
Perlu diingat, bahwa memarahi, meneriaki, atau mungkin mengumpat bukanlah solusi yang tepat. Kalimat dari orang tua yang tak disangka akan melukai hati anak, bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya. Alih-alih memahami maksud nasihat orang tua, anak malah mengalami trauma psikis yang dapat mengganggu perkembangan mental dan kecerdasannya.
Anak yang terbiasa tumbuh besar di lingkungan orang tua yang galak, bisa saja berperilaku seperti ini dan perlu diwaspadai:
1. Anak akan menjadi people pleaser
Anak akan merasa, setiap perilaku kasar yang dilakukan oleh orang lain menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian, ia akan menjadi people pleaser yang bertugas selalu membuat orang lain bahagia tanpa ia memperhatikan kebahagiaannya sendiri.
2. Anak akan takut membuat kesalahan
Kesannya seperti menjadi anak yang sempurna, bukan? Namun perlu diwaspadai, ketika anak takut membuat kesalahan itu artinya ia akan menjadi sosok yang sangat tertekan. Ia akan mudah mengkritik dirinya sendiri untuk menjadi sosok yang perfeksionis. Tidak hanya itu, anak akan takut menerima tantangan baru, sehingga ia sulit untuk berkembang.
3. Selalu bersikap reaktif
Seringkali amarah orang tua yang ditumpahkan atas kesalahan anak, membuat si kecil berperilaku yang sama ketika sesuatu tidak berjalan dengan sempurna. Anak menjadi sulit mengelola emosi dan seringkali melampiaskan amarah ke segala arah.
Seperti pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, jangan heran jika anak akan mengikuti segala bentuk amarah yang diperlihatkan atau diterimanya dari orang tua. Karenanya, ada baiknya untuk mengoreksi kembali bagaimana orang tua bersikap kepada anak untuk membantu tumbuh kembang yang baik.
KOMENTAR ANDA