KEJAHATAN kemanusian menjauhkan Palestina dari kemerdekaan. Segala cara untuk menghentikan serangan Israel sudah dilakukan, bahkan solusi gencatan senjata dari PBB pun tidak berhasil.
Penolakan gencatan senjata oleh Israel dapat menjadi pertanda sebuah malapetaka yang buruk bagi warga Palestina.
Adanya urgensi tersebut membuat para tokoh lintas agama di Indonesia sepakat menggelar Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina pada 5 November mendatang di Monas, Jakarta Pusat. Aksi ini akan dimulai pada pukul 05.30 dan selesai pada pukul 10.00 WIB. Nantinya, akan ada tiga titik kumpul, yakni Lapangan Banteng, Monas, dan Masjid Istiqlal. Para demonstran juga diharapkan memakai baju putih.
Dalam konferensi pers bertempat di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat (2/11) yang dihadiri Farah.id, dijelaskan bahwa aksi ini seharusnya digelar pada 10 November yang bertepatan dengan hari Pahlawan, namun dipercepat karena urgensi melihat perlakuan Israel yang semakin keterlaluan.
Pada aksi yang akan digelar 5 November akan disampaikan orasi oleh beberapa orang, yakni Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, ketua DPR, ketua MPR, ketua DPD yang akan diwakilkan, dan tokoh tokoh lintas agama.
Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan marah dan mengutuk Israel karena kekejamannya.
Diharapkan dari aksi ini akan berdampak baik dan mendapat respon positif dari negara-negara yang menolak gencatan senjata Israel, khususnya negara tetangga. Selain itu, diharapkan pula aksi damai bela Palestina ini akan berjalan produktif tanpa kekerasan.
KOMENTAR ANDA