KETUA Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) mengimbau masyarakat memperketat protokol kesehatan untuk langkah antisipasi lonjakan kasus COVID-19 secara global.
Data yang dihimpun Farah.id menunjukkan bahwa meningkatnya kasus COVID-19 dengan varian EG.5, HK.3, dan BA.2.86 telah terjadi 104 negara di dunia, hingga ke dua negara tetangga terdekat yaitu Malaysia dan Singapura.
Adapun di Tanah Air, data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) menunjukkan bahwa peningkatan kasus di Indonesia terjadi pada Juni dan Juli 2023 dengan varian EG.5 namun angka tersebut sempat menurun pada bulan Agustus.
Angka kasus COVID-19 meningkat lagi pada kurun Oktober hingga November 2023. Pada 2-8 Oktober, angka terkonfirmasi 65 kasus. Dan pada 20-26 November, angka terkonfirmasi meningkat menjadi 151 kasus serta satu kasus meninggal dunia. Adapun angka rawat inap tergolong rendah.
Karena itulah Prof. Erina mengimbau kepada masyarakat untuk kembali disipolin melaksanakan protokol kesehatan. Yang utama yaitu mengenakan masker dan menghindari kerumunan untuk mengantipasi penularan yang meluas.
“Kami melihat protokol kesehatan terutama memakai masker mulai kendor, melirik kondisi dan lonjakan kasus di Singapura dan Malaysia bahkan di Indonesia, PB IDI mengimbau kembali memakai masker bila bergejala batuk, pilek, dan bersin,” ujar. Prof. Erina saat diskusi daring IDI yang digelar Rabu (6/12).
Meskipun kenaikan kasus COVID-19 terjadi di banyak negara, Prof. Erlina berharap masyarakat tidak panik. Menurutnya, subvariant Omicron mempunyai gejala yang ringan. Sementara infeksi BA.2.86, EG.5, juga HK.3 hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah gejalanya berbeda dari varian lain.
“Secara umum varian ini memiliki kesamaan gejala COVID-19, cenderung serupa yaitu demam tinggi, batuk, rhinorrhea (hidung meler), juga hilangnya penciuman dan pengecap,” kata Prof. Erlina.
Selain memperketat protokol kesehatan yaitu penggunaan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, dan mengurangi waktu berada di ruang tertutup, Prof. Erina juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa menerapkan gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang. Dengan demikian, imunitas tubuh dapat berfungsi optimal.
KOMENTAR ANDA