Cegah penularan pneumonia 'misterius' dengan masker/Freepik
Cegah penularan pneumonia 'misterius' dengan masker/Freepik
KOMENTAR

DINAS Kesehatan DKI Jakarta telah menerima laporan terkait kasus anak yang terinfeksi Mycoplasma pneumoniae berdasarkan hadil tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Saat ini, beberapa anak yang positif terinfeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae sedang dirawat di rumah sakit. Dinkes DKI Jakarta hingga kini masih mencari tahu data jumlah orang yang terinfeksi dan lokasi penyebaran kasus tersebut.

Kepala Seksi Suveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi, dr. Ngabila Salama menjelaskan bahwa pasien yang terinfeksi Mycolasma pneumoniae mengalami gejala berupa sesak napas.

Dengan masuknya kasus infeksi Mycoplasma Pneumoniae ke Indonesia, dr. Ngabila Salama menyerukan kepada seluruh masyarakat, terutama lansia untuk mewaspadai kemungkinan adanya penularan infeksi.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak, mencuci tangan secara rutin dengan air mengalir dan sabun, serta kembali memakai masker ketika berada di keramaian ataupun tempat umum, seperti sekolah, kantor, hingga ruangan tertutup.

Sebagai informasi, penyakit pneumonia “misterius” yang terjadi pada anak-anak yang ditemukan di China ini diduga berasal dari bakteri Mycoplasma pneumoniae yang ditularkan melalui cairan droplet di udara.

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Erlina Burhan juga menjelaskan bahwa bakteri Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang telah ada sejak lama, bahkan sebelum adanya COVID-19.




Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Sebelumnya

Konsultasi Publik “Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S)": Tantangan Menyelaraskan Idealisme dan Keberlanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News