DINAS Kesehatan DKI Jakarta menginformasikan bahwa jumlah kasus positif COVID-19 di wilayah Jakarta adalah 365 kasus per 13 Desember 2023.
Angka tersebut memperlihatkan peningkatan, yaitu 57 kasus pada 11 Desember, 127 kasus pada 12 Desember, dan 131 kasus pada 13 Desember.
Lebih lanjut, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr. Ngabila Salama melaporkan bahwa angka kematian COVID-19 adalah 2 kasus pada periode 1-10 Desember, sedangkan pada periode 11-13 Desember sebanyak 0 kasus.
Kenapa COVID-19 meningkat padahal protokol kesehatan dan mobilitas relatif statis? Kepada Farah.id, dr. Ngabila Salama menjelaskan pendapatnya tentang 3 (tiga) penyebab yang mendominasi.
1. Pancaroba /peralihan musim: imunitas seseorang menurun, kelembapan udara tinggi membuat virus lebih mudah masuk ke dalam tubuh
2. Imunitas /antibodi COVID-19 mulai menurun 6 bulan sesudah vaksinasi.
3. Mutasi virus /varian baru. Walaupun virus mutasi seharusnya memang lebih cepat menular, tetapi gejala yang muncul seharusnya tidak lebih berat.
Ditambahkan dr. Ngabila, fokus pemerintah yang utama saat ini adalah melindungi kelompok rentan dengan cara melengkapi vaksinasi segera dan deteksi dini.
“Sejak endemi Juni 2023, tanggung jawab utama ada pada diri masing-masing anggota masyarakat, tapi pemerintah tidak pernah bosan mengimbau dan menyediakan secara GRATIS. Kalau mau mencegah agar tidak sakit tentunya perketat prokes, pakai masker dan cuci tangan. Kalau mau mencegah keparahan dan kematian, vaksinasi masih sangat efektif untuk menambah kadar antibodi dalam tubuh kita,” pungkas dr. Ngabila.
KOMENTAR ANDA